Kamis 15 Sep 2022 08:38 WIB

Dewan Sebut PT MRT Jakarta akan Akuisisi 51 Persen Saham KCI

MRT Jakarta membutuhkan dana Rp 1,71 triliun pada 2023 untuk akuisasi saham PT KCI.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Matraman, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Penumpang menunggu kedatangan KRL Commuter Line di Stasiun Matraman, Jakarta Timur, Jumat (17/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Bidang Perekonomian (Komisi B) DPRD DKI Jakarta menyebutkan, PT MRT Jakarta berencana mengakuisisi saham PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) pada 2023. Ketua Komisi B DPRD DKI, Ismail mengatakan, PT MRT Jakarta berencana menjadi pemilik saham mayoritas di perusahaan jasa kereta listrik tersebut.

"Dengan akuisisi tersebut, paling tidak 51 persen saham dari PT KCI itu dimiliki oleh MRT," kata Ismail di Jakarta, Rabu (14/9/2022). Dengan niatan tersebut, lanjut Ismail, PT MRT Jakarta mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) pada 2023 sebesar Rp 1,71 triliun untuk akuisisi saham KCI.

Baca Juga

Berdasarkan data dari paparan PT MRT Jakarta, sambung dia, total PMD yang diusulkan pada 2023 adalah sekitar Rp 6,2 triliun. Angka itu untuk akuisisi saham KCI dan sisanya merupakan modal untuk pekerjaan proyek MRT fase satu dan dua.

Terkait akuisisi saham PT KCI, menurut Ismail, langkah itu dimaksudkan untuk melancarkan proses integrasi rute dan moda oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Saat ini, jumlah penumpang (ridership) KRL Commuter Line yang dioperasikan PT KCI mencapai 1,7 juta orang per harinya.

"Kalau saham kita dominan di sana, maka nanti kita bisa membuat kebijakan itu lebih lancar," ucap Ismail. Hanya saja, kata politikus PKS tersebut, proses pembahasan akuisisi PT KCI oleh PT MRT Jakarta masih panjang.

Hal itu karena BUMD DKI itu masih perlu melakukan kajian dan menunggu respons ataupun iktikad dari PT KCI. "Jika pun jadi, tak akan banyak perubahan operasional kereta rel listrik (KRL) atau kereta commuter pascaakuisisi," ucap Ismail.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement