REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya hidup sehat semakin meningkat. Terlebih pada saat pandemi Covid 19, olahraga merupakan salah satu kunci dalam menjaga daya tahan tubuh tetap sehat. Direktur Utama PT Welspro Inspirasi Utama, dr. Agus Chairul Anab, Sp.BS, mengatakan, masyarakat sekarang bukan hanya sekadar berolahraga, melainkan juga berusaha meningkatkan kesehatan and keseimbangan kinerja.
"Parameter seperti pace berlari, power, bikefitting, ukuran sepeda, sudah menjadi perbincangan umum bagi mereka yang memiliki antusiasme tinggi untuk berolahraga. Mereka inilah yang marak saat ini disebut sebagai sport enthusiasts," kata Agus dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Hal itu tentunya merambah terhadap dunia usaha dan bisnis yang bergerak di bidang kesehatan. Menurut Agus, tren saat ini, kecenderungannya bukan memfasilitasi mereka yang sakit, tetapi justru mereka yang sehat yang memiliki keingintahuan dan kesadaran lebih untuk meningkatkan performance olahraga mereka.
"Kebutuhan masyarakat untuk mengerti tentang cara berolahraga yang tepat dan mendapatkan pendampingan dari ahli secara komprehensif sangatlah penting, apalagi bagi mereka yang mengalami kondisi khusus seperti cedera atau penyakit lainnya," kata Agus.
Oleh karena itu, Welspro, sebagai brand baru dari sebuah wellness clinic yang bergerak di bidang sport performance and injury management, hadir untuk siap memfasilitasi pelayanan tersebut. Agus menjelaskan, Welspro menjunjung tinggi prinsip berpusat ke klien dan juga kolaborasi dalam tim.
Keberhasilan program setiap klien individu menjadi prioritas utama. Setiap tahap pelayanan klien akan didampingi secara khusus prosesnya oleh client manager. "Klien yang datang mendapatkan general assessment diawal oleh dokter umum, dan kemudian dilanjutkan oleh tim dokter spesialis serta terapi penunjang," kata Agus.
Dia menyebutkan, berbeda dengan klinik lain, di Welspro, evaluasi kesehatan dan manjemen hingga peningkatan performa dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (SpKO), Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), Orthopedi dan Traumatologi (SpOT), Gizi Klinis (SpGK), fisioterapi dan pelatih spesifik sesuai dengan cabang olahraganya.
"Sehingga, perkembangan kondisi klien terpantau secara komprehensif, dan klien terbantu sejak penanganan cedera hingga dapat kembali ke performa olahraga terbaiknya," ucap Agus.