REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Depok masih mendalami dan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran gudang milik perusahaan ekspedisi JNE di kawasan Pekapuran, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Senin (12/9/2022). Untuk itu, Polres Metro Depok menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran hebat tersebut.
"Masih lidik, menunggu hasil Puslabfor," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Menurut Yogen, penyidik hingga saat ini, belum menemukan secara pasti penyebab kebakaran yang melanda Gudang B yang digunakan untuk penyimpanan barang milik brand Eiger. Namun demikian, pihaknya sudah emeriksa sejumlah saksi.
Hanya saja, dia tidak membeberkan berapa saksi yang telah diperiksa atas peristiwa kebakaran tersebut. "Belum diketahui penyebab kebakaran, tapi dari saksi-saksi mengatakan api bermula ada di Gedung B," jelas Yogen.
Karena itu, kata Yogen, tim yang menangani kasus tersebut telah meminta rancangan bangun gudang dan instalasi. Hal itu perlu dilakukan untuk mencari penyebab kejadian kebakaran, apakah karena konsleting listrik atau penyebab lainnya.
Kemudian jika ditemukan ada kelalaian dalam peristiwa tersebut maka akan diproses sesuai hukum berlaku. "Kalau ada kesengajaan menyebabkan gudang JNE kebakaran maka akan kita proses lebih lanjut," ucap Yogen.
Gudang milik JNE di Jalan Pekapuran Raya, Kecamatan Cimanggis, terbakar pada Senin pagi WIB. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo menjelaskan, laporan adanya kebakaran diterima petugas sekitar pukul 04.51 WIB. Mendapatkan laporan itu, pihaknya langsung mengerahkan personel ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.
Dalam proses pemadaman api yang membakar gudang JNE, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok dibantu Dinas Pemadam Kebakaran dari Bogor dan Jakarta Timur. Menurut Denny, dalam insiden kebakaran hebat itu tidak ada korban jiwa. Namun mengalami kerugian hingga miliaran akibat insiden kebakaran tersebut.
General Manager E-commerce Eiger Adventure Jason Wuysang mengaku kehilangan 200 ribu produk dengan nominal Rp 50 miliar akibat kebakaran gudang JNE tersebut. Karena gudang yang terbakar tersebut menyimpan ribuan produk Eeiger Adventure milik konsumen yang telah memesan melalui platform digital.
"Kurang lebih 200 ribu pieces produk Eiger habis terbakar, perkiraan total kerugian materi yang kami alami sampai Rp 50 miliar," ungkap Jason dalam keterangan persnya.