Kamis 15 Sep 2022 11:09 WIB

Waduh! Mendag Temukan Minyakita Dijual di Atas HET

Mendag temukan Minyakita dijual seharga Rp 17 ribu di Pasar Gede Solo.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita). Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menemukan harga Minyakita subsidi kemasan satu liter dijual dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (Het) ketika inspeksi mendadak (sidak) dan menemui sejumlah pedagang dan warga di Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat peluncuran minyak goreng kemasan rakyat (MinyaKita). Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menemukan harga Minyakita subsidi kemasan satu liter dijual dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (Het) ketika inspeksi mendadak (sidak) dan menemui sejumlah pedagang dan warga di Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan menemukan harga Minyakita subsidi kemasan satu liter dijual dengan harga melebihi harga eceran tertinggi (Het) ketika inspeksi mendadak (sidak) dan menemui sejumlah pedagang dan warga di Pasar Gede, Kota Solo, Jawa Tengah.

Zulkifli ketika sidak menemukan salah satu penjual minyak goreng khususnya dengan brand Minyakita dijual dengan harga 17 ribu per kemasan botol. Namun, ia mengatakan bahwa penjual tidak boleh menjual harga 14 ribu.

"Kan disitu sudah tertulis het Rp 14 ribu jadi tidak boleh dijual di atas itu, kalau yang brand macam-macam silahkan, tapi kalau brand kita Rp 14 ribu maksimal. Di beberapa tempat sudah ada yang jual RP 13.000-13.500," kata Zulkifli usai sidak, Kamis (15/9/2022).

Di luar harga minyak, Zulkifli juga menemukan bahwa harga bahan pokok lainnya pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami kenaikan. Salah satunya adalah harga beras. 

"Harga bahan pokok itu menyangkut masyarakat luas. Sekarang yang agak naik itu beras sehingga kita sudah koordinasi dengan Bulog untuk segera operasi pasar," terangnya.

Sementara itu, Zulkifli dari pantauannya juga menemukan harga bahan pokok lainnya seperti telur di harga Rp 27 ribu. Ia menilai harga tersebut adalah harga normal.

"Rp 27 ribu satu kilo itu sedang karena kalau harga ada di bawah itu lagi peternak (telur) akan tutup atau rugi karena modal Rp 22 ribuan," katanya.

Sedangkan, untuk daging ayam ras Zulkifli mengatakan harganya sekitar Rp 35 ribu. Menurutnya, harga tersebut sempat turun, tapi mengalami kenaikan lagi karena peternak juga akan rugi apabila harga turun.

"Kemarin sempat lebih murah, tapi karena modalnya 23 ribu untuk besarkan ayam itu setelah pertemuan dengan para peternak mereka setuju naik 500 rupiah tiap harinya sampai menyentuh angka Rp 24 ribu, tapi tetap harga per kg-nya Rp 35 ribu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement