Kamis 15 Sep 2022 16:45 WIB

Gibran Siapkan Sejumlah Sekolah untuk Partisipan Muktamar Muhammadiyah

Gibran gratiskan Batik Solo Trans hingga pukul 21.00 WIB.

Red: Agus raharjo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Pemkot Solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyiapkan sejumlah gedung sekolah sebagai tempat transit para partisipan Muktamar Muhammadiyah dan 'Aisyiyah ke-48. Diperkirakan jumlah partisipan mencapai jutaan orang.

"Nanti juga ada dukungan dari TNI/Polri, untuk mes-mesnya bisa digunakan juga sebagai transit atau tempat tinggal sementara. Sekolah-sekolah kita juga bisa digunakan untuk transit, terutama nanti untuk acara puncak di pembukaan di tanggal 19 November," katanya di Solo, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan lokasi Solo juga strategis bagi para tamu yang kebetulan menginap di kota-kota lain, seperti Semarang. "Akses tol kan enak. Nanti (peserta maupun penggembira, red.) kan ada sekitar tiga juta orang, sedangkan jumlah penduduk kami cuma 500 ribu," katanya.

Beberapa fasilitas yang akan disiapkan di sekolah-sekolah yang akan digunakan untuk para penggembira tersebut di antaranya toilet portabel dan kasur. "Kami masih punya banyak bed (tempat tidur) yang kami pakai untuk isolasi dulu (isolasi Covid-19). Masih baru semua, kan banyak sekali yang tidak terpakai, jadi masih baru," katanya.

Dari sisi transportasi, Pemkot Surakarta akan menyediakan shuttle bus. Selain itu, pihaknya akan menyampaikan kepada para tamu terkait dengan keberadaan Batik Solo Trans (BST) gratis yang beroperasi dari pagi hingga pukul 21.00 WIB.

"Melihat jumlah tamu yang sangat besar tadi mungkin ke depan perlu ada tambahan armada, itu nanti kami koordinasikan," katanya.

Terkait dengan antisipasi kemungkinan pedagang yang menaikkan harga secara sepihak, dikatakannya, sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Perdagangan serta Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian.

"Pokoknya gini, kebanyakan tamu-tamu kan ingin wisata kuliner, kulakan batik. Jangan sampai nanti waktu belanja di Klewer, ke yang lain-lain harganya jangan sampai ngepruk (di atas harga normal). Intinya terutama pedagang makanan menyediakan menu lengkap dengan harga, sama dengan saat Lebaran," katanya.

Ia mengajak para pedagang untuk menjamu tamu dengan baik agar tamu tidak merasa kecewa. "Tamu lokal, luar kota harganya jangan dibedakan. Ini berkah bagi semuanya, karena tamunya banyak banget, jangan sampai mereka kecewa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement