Kamis 15 Sep 2022 22:15 WIB

India Berhenti Beri Dukungan Keuangan Kepada Sri Lanka

India tidak berencana untuk memberikan dukungan keuangan baru ke Sri Lanka.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang berjalan kaki untuk bekerja di pagi hari di tengah kelangkaan bahan bakar di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 25 Juli 2022. Krisis ekonomi Sri Lanka telah membuat 22 juta orang negara itu berjuang dengan kekurangan bahan pokok, termasuk obat-obatan, bahan bakar dan makanan.
Foto: AP Photo/Eranga Jayawardena
Orang-orang berjalan kaki untuk bekerja di pagi hari di tengah kelangkaan bahan bakar di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 25 Juli 2022. Krisis ekonomi Sri Lanka telah membuat 22 juta orang negara itu berjuang dengan kekurangan bahan pokok, termasuk obat-obatan, bahan bakar dan makanan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India tidak berencana untuk memberikan dukungan keuangan baru ke Sri Lanka. Ekonomi Sri Lanka mulai stabil setelah perjanjian pinjaman awal dengan IMF.

India telah menjadi pemberi bantuan terbesar tahun ini untuk Sri Lanka yang sedang berjuang melawan krisis ekonomi terburuknya dalam lebih dari tujuh dekade. Sri Lanka mengalami kekurangan cadangan devisa sehingga tidak bisa membayar impor barang penting. Krisis ekonomi telah menimbulkan gejolak politik yang berujung pada mundurnya Presiden Gotabaya Rajapaksa.

"Kami telah memberikan bantuan senilai 3,8 miliar dolar AS. Sekarang ini semua terkait dengan IMF. Negara tidak bisa terus memberikan bantuan," ujar sumber pemerintah India yang mengetahui  diskusi dengan Sri Lanka, kepada Reuters.

Sebuah sumber pemerintah Sri Lanka mengatakan keputusan India tidak mengejutkan. Karena New Delhi telah memberi isyarat kepada Sri Lanka beberapa bulan lalu bahwa mereka akan mengurangi bantuan. Namun, sumber itu mengatakan, India akan diundang ke konferensi donor yang digelar oleh Sri Lanka akhir tahun ini. Konferensi itu juga akan dihadiri oleh Jepang, Cina dan Korea Selatan.

Kementerian Keuangan India, serta Kementerian Keuangan dan bank sentral Sri Lanka tidak menanggapi komentar atas berhentinya bantuan keuangan dari New Delhi. Sri Lanka dan IMF mencapai kesepakatan pada awal September untuk pinjaman senilai 2,9 miliar dolar.

 "Fokus kami yaitu meneruskan program IMF dan keluar dari kekacauan ini," kata salah satu sumber Sri Lanka.  

Sri Lanka telah menggunakan cadangan devisanya yang terbatas untuk memenuhi impor bahan bakar. Sri Lanka juga mengalokasikan kembali dana dari lembaga multilateral untuk impor penting lainnya, termasuk pupuk, gas memasak dan obat-obatan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْتُلُوا الصَّيْدَ وَاَنْتُمْ حُرُمٌ ۗوَمَنْ قَتَلَهٗ مِنْكُمْ مُّتَعَمِّدًا فَجَزَۤاءٌ مِّثْلُ مَا قَتَلَ مِنَ النَّعَمِ يَحْكُمُ بِهٖ ذَوَا عَدْلٍ مِّنْكُمْ هَدْيًاۢ بٰلِغَ الْكَعْبَةِ اَوْ كَفَّارَةٌ طَعَامُ مَسٰكِيْنَ اَوْ عَدْلُ ذٰلِكَ صِيَامًا لِّيَذُوْقَ وَبَالَ اَمْرِهٖ ۗعَفَا اللّٰهُ عَمَّا سَلَفَ ۗوَمَنْ عَادَ فَيَنْتَقِمُ اللّٰهُ مِنْهُ ۗوَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu membunuh hewan buruan, ketika kamu sedang ihram (haji atau umrah). Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan hewan ternak yang sepadan dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai hadyu yang dibawa ke Ka‘bah, atau kafarat (membayar tebusan dengan) memberi makan kepada orang-orang miskin, atau berpuasa, seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu, agar dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu. Dan barangsiapa kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Dan Allah Mahaperkasa, memiliki (kekuasaan untuk) menyiksa.

(QS. Al-Ma'idah ayat 95)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement