Rawat Toleransi Beragama, Muktamar Ke-48 Inapkan Penggembira di Sekolah Non-Muslim
Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Rawat Toleransi Beragama, Muktamar Ke-48 Inapkan Penggembira di Sekolah Non-Muslim. Gedung Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). | Foto: Humas UMS
REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Ketua penerima muktamar ke-48, Sofyan Anif berencana memfasilitasi Penggembira yang datang ke Kota Solo. Menurutnya, sebagai bentuk toleransi beragama para Penggembira akan diinapkan di salah satu sekolah Katolik.
Sofyan memperkirakan bahwa dalam bulan November mendatang semua hotel di Kota Solo dari bintang 5 sampai 3 sudah habis diboking. Untuk mengantisipasi minimnya tempat bagi Penggembira akan ada kerjasama dengan beberapa sekolah Non-muslim.
"Kami prediksi hanya untuk menggunakan hotel tidak mungkin, maka kami sediakan tempat-tempat seperti sekolah masjid bahkan tadi saya minta ke Pemkot (Pemerintah Kota) jika memungkinkan sekolah non muslim," kata Sofyan, Kamis (15/9/2022).
Sofyan mengaku kenal baik dengan beberapa majelis pendidikan Katolik yang ada di Kota Solo. Ia mengatakan bahwa sudah ada beberapa sekolah katolik yang mempersilahkan untuk dipakai gedung pengajarannya untuk dijadikan tempat menginap Penggembira.
"Beberapa majelis pendidikan Katolik di Solo mempersilahkan yang ada di sekitar Manahan atau mungkin yang di luar Manahan silahkan dipakai. Sekaligus untuk merawat toleransi kita dalam beragama," terangnya.
Sementara itu, Pemkot Solo mengatakan selain telah memesan hotel, nanti ada dukungan TNI polri. Nantinya ada mes-mesnya untuk transit atau tempat tinggal sementara.
"Terutama di acara puncak tanggal 19 di Manahan. Sudah saya utarakan Solo ini kan strategis jadi nanti tamu-tamu untuk menginap di Semarang atau kota lain masih bisa terjangkau dengan akses tol, enak sekali posisi kita," kata Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Sedangkan dari sisi akomodasi, Pemkot akan menyediakan Batik Solo Trans (BST) yang digratiskan. Selain itu, dengan jumlah 3 juta penggembira Pemkot akan menyediakan armada tambahan untuk mengakomodasi.
"Akomodasinya Pemkot ada dukungan shuttle bus dan lain-lain terkait akomodasi transportasi. Seperti BST yang gratis sampai pukul 9 malam dari pagi untuk jumlah tamu yang sangat besar kita perlu ada tambahan armada yang akan ditambahkan," terangnya.
Sementara itu, terkait akomodasi untuk penginapan. Pemkot akan mengkonsolidasikan dengan beberapa sekolahan yang ada di sekitar Stadion Manahan.
"Jadi untuk sekolah kan Sabtu-Ahad nanti kita kondisikan. Arahan dari Sofyan sekolah-sekolah di sekitar Manahan sekolah non-muslim juga termasuk. (nanti akan koordinasi dengan dinas pendidikan," pungkasnya.