Kamis 15 Sep 2022 19:54 WIB

Jaga Persatuan Umat, Kemenag: Hindari Kampanye Politik di Masjid

Masjid juga bukan tempat menebar benih perpecahan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengimbau semua pihak untuk menghindari berkampanye politik di masjid. Menurutnya, masjid merupakan tempat strategis untuk membangun umat.
Foto: istimewa
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengimbau semua pihak untuk menghindari berkampanye politik di masjid. Menurutnya, masjid merupakan tempat strategis untuk membangun umat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib mengimbau semua pihak untuk menghindari berkampanye politik di masjid. Menurutnya, masjid merupakan tempat strategis untuk membangun umat."Masjid bukan tempat kampanye politik praktis. Melakukan kampanye di masjid merupakan tindakan mereduksi peran masjid," kata Adib saat dihubungi, Rabu (14/9/2022).

Adib menegaskan, masjid bukan tempat untuk mengampanyekan identitas politik. "Masjid merupakan tempat pemersatu umat, bukan pemecah belah. Jadi hindari kampanye di masjid, apalagi menjelang tahun politik," tegasnya.

Baca Juga

Adib menandaskan, masjid juga bukan tempat menebar benih perpecahan. Menurutnya, kampanye politik di masjid hanya akan menimbulkan perbedaan pendapat di kalangan jemaah yang menjurus pada perpecahan.

“Kampanye politik praktis di masjid berpotensi menimbulkan perpecahan hanya karena perbedaan politik yang dibawa ke masjid. Itu tidak boleh dan jangan sampai terjadi, karena itu akan menimbulkan segregasi sosial,” ujarnya.

Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini menambahkan, masjid sudah sepatutnya menjadi pusat pembinaan umat. Karenanya, kata dia, Kemenag fokus menjadikan masjid sebagai tempat pendidikan, pusat ekonomi, hingga pusat peningkatan literasi keagamaan.

“Masjid tidak hanya sebagai tempat untuk beribadah saja, tetapi sebagai tempat mendidik umat, mengembangkan ekonomi umat, juga menjadi tempat peningkatan literasi keagamaan. Kita sudah menyusun peta jalan pengarusutamaan moderasi beragama berbasis masjid. Beberapa poinnya kita ingin fokus ke arah itu,” katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement