Kamis 15 Sep 2022 20:40 WIB

Seniman Ludruk Cak Sapari Meninggal Dunia

Cak Sapari meninggal dunia karena sakit.

Red: Karta Raharja Ucu
Cak Sapari dan Cak Kartolo anggota grup lawak Kartolo CS legenda ludruk Jawa Timur.
Foto: Instagram @erickestradaindonesia
Cak Sapari dan Cak Kartolo anggota grup lawak Kartolo CS legenda ludruk Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Legenda Seniman Ludruk, Sapari Suhendra atau lebih dikenal Cak Sapari meninggal dunia di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022) dini hari. Cak Sapari meninggal dunia dan dimakamkan di Makam Dukuh Kupang, Surabaya, Jawa Timur setelah sebelumnya sempat disemayamkan di rumahnya, di Jalan Simo Mulyo Baru, Surabaya.

Seniman kelahiran 5 Juli 1945 yang merupakan anggota grup ludruk Kartolo CS dengan nama panggilan Cak Sapari tersebut meninggal dunia karena sakit. Sahabat Cak Sapari, Cak Kartolo mengenang perjalanan kariernya. Cak Kartolo mengatakan bersama sahabatnya tersebut mereka telah bermain di berbagai lakon ludruk di Kota Surabaya, Jatim.

Cak Kartolo yang merupakan tokoh duet Cak Sapari dalam lakon atau pementasan ludruk, mengaku kehilangan dengan kepergian sahabatnya itu. Menurut dia, kenangan yang paling berkesan adalah bisa berduet dengan Cak Sapari saat tampil di luar Provinsi Jawa Timur.

"Seperti di Lombok, Bontang, atau Batam, itu kenangan banyak. Saya merasa kehilangan saat Cak Sapari berpulang karena dipanggung sudah cocok duet bersama-bersama," kata Cak Kartolo.

Bagi Cak Kartolo, Cak Sapari adalah sahabat yang cukup pendiam. Dia mengenal sahabatnya itu sejak tahun 1980, ketika bertemu di lokasi rekaman kaset Nirwana. Bahkan, kata dia, menjelang tutup usia, Grup Ludruk Kartolo Cs masih berproses bersama di film layar lebar Lara Ati yang disutradarai langsung oleh Bayu Skak.

Mengenai tawaran Wali Kota Surabaya menggelar kegiatan seni dan budaya dengan tajuk "Mengenang Cak Sapari", Cak Kartolo mengapresiasi keinginan tersebut. "Monggo (silakan) kalau Pak Wali Kota yang ngajak (main ludruk), saya merespons baik. Iya nanti bisa menggelar ludruk gabungan dengan teman-teman yang lain," kata dia.

Ning Tini istri Cak Kartolo juga merasa kehilangan dengan kepergian Cak Sapari. "Merasa kehilangan sekali, kami sudah berkumpul sejak tahun 1980 dan sudah berproses bersama," kata Ning Tini.

Ia berharap para generasi muda bisa meneruskan cita-cita Cak Sapari untuk melestarikan kesenian ludruk. "Saya harap generasi muda bisa meneruskan cita-citanya Cak Sapari, mudah-mudahan bisa lanjut dan melestarikan seni budaya ludruk di Surabaya dan Jawa Timur," kata Ning Tini yang sekaligus anggota Grup Ludruk Kartolo Cs.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menyiapkan gelaran atau kegiatan seni dan budaya bertajuk "Mengenang Cak Sapari".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement