REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Dua bek senior Barcelona, Jordi Alba dan Gerard Pique menjalani situasi yang tak biasa. Baik Alba maupun Pique bukan lagi pemain utama di lini belakang El Barca.
Sesuatu yang lumrah. Blaugrana butuh peremajaan. Raksasa Katalan sudah mendatangkan beberapa pemain bertahan dengan usia yang lebih muda.
Pertanyaannya, apakah Alba dan Pique menerima kenyataan ini? Mengingat mereka terbiasa menjadi starter pada musim-musim sebelumnya.
Mantan gelandang Los Cules, Cesc Fabregas diminta bereaksi terkait dinamika eks rekan setimnya tersebut.
Menurut Fabregas, butuh kedewasaan dari semua pesepak bola untuk menerima situasi ini. Apalagi khusus bagi mereka yang sering menjadi sosok inti. Tak terkecuali Alba dan Pique.
"Apa yang menjadi pergumulan terbesar mereka yakni ketika mereka tidak bermain, dan pada hari berikutnya mereka beraktivitas dengan pemain cadangan lainnya."
"Sementara para starter memulihkan kondisi," kata sosok yang kini memperkuat klub Serie B Como itu, dikutip dari Football Espana, Kamis (15/9).
Sejauh ini, tak ada friksi yang terdengar. Alba dan Pique belum menunjukkan reaksi negatif. Jika bertahan seperti itu, tentunya bisa membantu tugas pelatih Xavi Hernandez.
Bagaimana pun, Xavi mengalami pergolakan batin. Saat masih aktif sebagai pemain, ia berbagi kamar ganti bersama Alba serta Pique. Mereka meraih segalanya di Spanyol, Eropa, dan dunia.
Pada intinya, lanjut Fabregas, Barcelona saat ini memiliki skuat yang dalam. Ada persaingan merata si segala lini. Antara pemain inti dan cadangan, tak terlihat perbedaan mencolok.
Pada kesempatan serupa, ia turut menyinggung kehadiran Marcos Alonso. Nama terakhir mengisi pos bek kiri Barca. Alonso menggeser Alba ke bangku cadangan.
Fabregas mengenal eks penggawa Chelsea FC itu. Pada masa lalu, mereka pernah sama-sama memperkuat the Blues.
“Dia spektakuler dalam mengambil tendangan bebas, jika mereka memberinya kesempatan, dia pasti akan mencetak gol," ujar gelandang 35 tahun ini.
