Kamis 15 Sep 2022 21:00 WIB

Lima Obat yang Bisa Membuat Anda Lapar

Salah satu penyebab potensial nafsu makan meningkat adalah obat yang diminum.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Obat-obatan yang membuat Anda merasa lapar. (ilustrasi(
Foto: EPA
Obat-obatan yang membuat Anda merasa lapar. (ilustrasi(

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merasa lapar setelah melewatkan sarapan adalah hal yang wajar. Tetapi jika nafsu makan Anda meningkat secara signifikan dalam jangka waktu yang lama, itu bisa menjadi gejala penyakit serius seperti diabetes atau hipertiroidisme. Hal tersebut diungkapkan seorang penulis di Assisted Living Center, Nancy Mitchell.

"Selain itu, peningkatan nafsu makan dapat menyebabkan penambahan berat badan jika Anda tidak aktif secara fisik," ujar Mitchell seperti dilansir laman Best Life Online, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Salah satu penyebab potensial nafsu makan meningkat adalah obat yang Anda minum. Berikut adalah lima obat yang dapat membuat Anda merasa lebih lapar dari biasanya:

1. Antihistamin

Menurut Yayasan Asma dan Alergi Amerika (AAFA), lebih dari 50 juta orang Amerika menderita berbagai jenis alergi setiap tahun. Ketika Anda memiliki reaksi alergi, tubuh Anda melepaskan zat yang disebut histamin.

Histamin menyebabkan gejala alergi ketika mengikat reseptor pada sel-sel tertentu di tubuh Anda. Di situlah antihistamin masuk. Obat ini bekerja dengan mengurangi efek histamin pada reseptor sel tertentu.

Ashley Ellis, PharmD, mengatakan histamin dalam tubuh mematikan sinyal lapar. "Sementara antihistamin dapat mengganggu sinyal tersebut dan menyebabkan peningkatan nafsu makan," ujarnya.

2. Obat antikejang

Minum obat antikejang seperti yang diarahkan oleh dokter Anda untuk kondisi seperti epilepsi sangat penting. Namun, beberapa dari efek samping tersebut tidak mudah dihindari.

"Obat-obatan yang mengobati kejang memiliki efek pada hormon yang mengendalikan rasa lapar Anda, sehingga membuat tubuh Anda lebih sulit untuk merasa kenyang," ujar Synergy Wellness.

Obat-obatan ini menurunkan metabolisme, meningkatkan nafsu makan dan membuat tubuh menahan cairan berlebih. Situs tersebut mencatat obat-obatan tertentu, seperti Depakene dan Depakote, lebih cenderung meningkatkan nafsu makan. Tapi tidak semua obat anti kejang membuat Anda lapar.

3. Antipsikotik

Klorpromazin, antipsikotik pertama, pertama kali digunakan pada 1952. "Untuk pertama kalinya pengobatan yang efektif untuk skizofrenia dan gangguan terkait tersedia," ujar British Association for Psychopharmacology (BAP).

Tetapi BAP mencatat bahwa efek samping dari beberapa antipsikotik dapat mencakup disfungsi seksual, kekakuan otot dan penambahan berat badan. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI), para peneliti menemukan kebanyakan antipsikotik menyebabkan kenaikan berat badan dan risikonya tampaknya paling tinggi dengan olanzapine dan clozapine.

4. Beta blocker

Beta blocker adalah jenis obat yang dapat menurunkan tekanan darah. Situs Mayo Clinic menjelaskan, beta blocker bekerja dengan menghalangi efek hormon epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin. Obat ini juga membantu menurunkan tekanan darah dengan melebarkan pembuluh darah dan arteri untuk memaksimalkan aliran darah.

Sheldon Sheps MD menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Mayo Clinic News Network, alasan spesifik beta blocker menyebabkan kenaikan berat badan belum diketahui, bisa jadi beta blocker memperlambat metabolisme Anda. Jika Anda beralih dari mengambil pil air (diuretik) ke beta blocker sebagai pengobatan untuk tekanan darah tinggi, Anda mungkin mendapatkan beberapa pon berat badan yang diuretik terus.

5. Insulin

Produksi insulin merupakan komponen kunci yang menginformasikan berbagai jenis diabetes. "Insulin adalah hormon penting yang mengatur penyerapan glukosa tubuh, peningkatan insulin menghasilkan peningkatan rasa lapar, peningkatan rasa nikmat yang dirasakan dari rasa manis dan peningkatan asupan makanan," menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh NCBI.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement