Mendag lepas 50 Kontainer Sritex Senilai USD 3.7 Juta
Rep: C02/ Red: Muhammad Fakhruddin
Mendag lepas 50 Kontainer Sritex Senilai USD 3.7 Juta (ilustrasi). | Foto: sritex
REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO –- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepaskan 50 kontainer senilai USD 3.7 juta berisi produk Industri Tekstil dan Produk Tekstil (ITPT) yang di ekspor oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Sukoharjo, Kamis (15/9/22).
Zulkifli mengatakan kelima puluh kontainer akan diekspor ke 20 negara. Areanya mencakup empat benua dan diberangkatkan melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
"50 kontainer ini sangat banyak sekali, ini kali pertamanya saya memberangkatkan expor sebanyak ini. Kalau sebanyak ini bisa masuk rekor MURI," ungkap Zulkifli, Kamis (15/9/2022).
Zulkifli mengatakan ada tiga kriteria penting pada yang mencakup pada produk Sritex. Pertama, padat karya karena terdapat lebih dari 50 ribu orang karyawan. Kedua berorientasi ekspor yang bisa membantu devisa negara dan terakhir dapat membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Jika kebutuhan dalam negeri dapat dicukupi Sritex kita tidak perlu impor barang, ini pentingnya dan saya mendukung hal ini," ungkap Zulkifli.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk Iwan Setiawan Lukminto mengatakan nilai ekspor yang diberangkatkan pada hari ini mencapai USD 3,7 juta atau senilai Rp 55.117.050.000. Beberapa produk unggulan akan mulai dari bahan mentah hingga produk matang akan diekspor.
"Produk kami yang diekspor seperti benang (yarn), kain jadi (finished product), dan pakaian jadi (garment)," jelasnya.
Iwan menjelaskan bahwa produk tersebut akan diekspor mulai dari Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Republik Dominika, Mesir, Meksiko, Turki, Portugal, Polandia. India, Qatar, Uni Emirat Arab, Swedia, Bangladesh, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, Malaysia, Thailand, dan Yordania.
Sedangkan, komposisi ekspor terhadap pendapatan Sritex masih mendominasi yaitu sebesar 60%. Sritex berkomitmen untuk terus mendorong target ekspor tekstil nasional untuk mencapai USD 30 miliar pada tahun 2025.
"Sedangkan empat negara dengan nilai ekspor terbesar adalah Swedia, USD 611 ribu, Mesir USD 475 ribu, Bangladesh USD 351 ribu, dan terakhir Jepang USD 268 ribu," katanya.
Sementara itu, Sritex bergerak dalam lima lini ekosistem di industri tekstil di kancah nasional. Iwan menjelaskan bahwa hal tersebut terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir mulai dari industri Serat (Fiber), Pemintalan (Spinning), Penenunan (Weaving), Pencelupan (Dyeing), hingga Penjahitan atau Konveksi (Garment).
Pemberangkatan kontainer Sritex yang akan diekspor ke 20 negara di seluruh dunia, Kamis (15/9/2022).