Kamis 15 Sep 2022 23:47 WIB

Garibaldi Dorong Sinergi Antara Pebisnis RI dan Tiongkok

Sebagian besar investasi Tiongkok sejalan dengan prioritas pemerintah 

Rep: Fery Kisihandi / Red: Nashih Nashrullah
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir, pada ‘Malam Kebersamaan Indonesia-Tiongkok’, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Hadir pula dalam kegiatan ini Dubes Tiongkok untuk RI Lu Kang (batik biru). Garibaldi menyatakan sebagian besar investasi Tiongkok sejalan dengan prioritas pemerintah 
Foto: Dok Istimewa
Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir, pada ‘Malam Kebersamaan Indonesia-Tiongkok’, Jakarta, Kamis (15/9/2022). Hadir pula dalam kegiatan ini Dubes Tiongkok untuk RI Lu Kang (batik biru). Garibaldi menyatakan sebagian besar investasi Tiongkok sejalan dengan prioritas pemerintah 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kadin Indonesia Komite Tiongkok berkomitmen mendorong pelaku bisnis di Indonesia maupun Tiongkok terus bersinergi dan bekerja sama. Ini merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran kedua negara. 

Ketua Kadin Indonesia Komite Tiongkok, Garibaldi Thohir, mengatakan, pihaknya bahu-membahu dengan pemerintah membuka pintu kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia-Tiongkok.

Baca Juga

‘’Sekaligus memastikan investor Tiongkok bisa menjalankan bisnisnya dengan baik dan mendapatkan mitra terbaik di Indonesia, serta meningkatkan ekspor Indonesia ke Tiongkok,’’ kata Garibaldi pada ‘Malam Kebersamaan Indonesia-Tiongkok’, Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Terlebih lagi, sebagian besar investasi Tiongkok di Indonesia sejalan dengan prioritas pemerintah saat ini, yaitu pengembangan industri hilirisasi dan industri di Indonesia agar nilai tambahnya bisa maksimal untuk kepentingan nasional.

Dengan demikian, diharapkan dapat dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi sehingga, dapat meningkatkan perekonomian kedua negara demi terwujudnya pemulihan ekonomi global yang inklusif.  ‘’Kami berharap hubungan kedua negara semakin baik,’’ katanya. 

Garibaldi juga bersyukur, di tengah ekonomi dunia yang bergejolak di mana belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19, ditambah meletusnya perang di Ukraina, fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik.

Ekonomi tumbuh positif sebesar 5,44 persen pada kuartal II 2022, serta neraca perdagangan surplus selama 27 bulan berturut-turut. Bahkan surplus di semester ini Rp 364 triliun. Indonesia, jelas dia, juga mampu  mengendalikan inflasi di kisaran 4,9 persen.

‘’Jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN di kisaran 7 persen, dan di bawah inflasi negara maju, kisaran 9 persen,’’ ujar Garibaldi.   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement