Jumat 16 Sep 2022 12:21 WIB

Pedagang Bunga di Turki Kebanjiran Order Sejak Kematian Ratu Elizabeth II

Pesanan bunga potong telah melonjak 90 persen sejak Ratu Elizabeth II meninggal.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Penghormatan bunga kepada Ratu Elizabeth II terlihat di luar Istana Holyrood di Edinburgh, Skotlandia, Sabtu, 10 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris dan batu stabilitas di sebagian besar abad yang bergejolak, meninggal Kamis 8 September , 2022, setelah 70 tahun bertahta. Dia berusia 96 tahun.
Foto: AP/Jon Super
Penghormatan bunga kepada Ratu Elizabeth II terlihat di luar Istana Holyrood di Edinburgh, Skotlandia, Sabtu, 10 September 2022. Ratu Elizabeth II, raja terlama yang memerintah Inggris dan batu stabilitas di sebagian besar abad yang bergejolak, meninggal Kamis 8 September , 2022, setelah 70 tahun bertahta. Dia berusia 96 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pedagang bunga di Turki kebanjiran pesanan setelah kematian Ratu Elizabeth II. Turki memperkirakan 1,5 juta bunga anyelir akan dikirim ke Inggris selama rangkaian upacara persemayaman maupun pemakaman ratu. 

Anggota Bursa Komoditas Antalya, Selcuk Celebi, mengatakan, pesanan bunga potong telah melonjak 90 persen sejak Ratu Elizabeth II meninggal. Celebi, menambahkan, toko bunga Turki hanya mampu memenuhi sekitar 40 persen dari total permintaan.

Baca Juga

"Ini adalah akhir musim di (provinsi Mediterania) Antalya. Kami berada dalam periode di mana produksi di dataran tinggi di (provinsi selatan) Isparta menurun," kata Celebi kepada Reuters.

Celebi mengatakan, kenaikan permintaan membuat toko bunga harus menyewa pesawat untuk mengirimkan bunga ke Inggris. Biasanya para pedagang bunga mengirim pesanan mereka lewat jalur darat. Pengiriman bunga dengan pesawat memakan waktu lebih cepat, dibandingkan dengan truk yang dapat memakan waktu sekitar satu pekan.

Anak perusahaan Turkish Airlines, Turkish Cargo, mengatakan, mereka telah mengirim lebih dari 500 ribu bunga, dengan berat sekitar 13 ton ke Inggris dari Antalya dan Isparta. "Turkish Cargo telah mengirimkan sekitar empat ton bunga ke London sejak awal minggu ini," katanya.

Data resmi Turki menunjukkan, antara 5 dan 12 September, ekspor bunga dari Turki ke Inggris meningkat 40 persen, dibandingkan tahun lalu. Sementara perusahaan meningkatkan jumlah pekerja sebesar 50 persen dan menambah jam kerja selama dua jam. Mereka memprioritaskan Inggris pada daftar pesanan. Para pekerja juga akan tetap bekerja pada Ahad selama dua minggu.

“Saat ini, tidak ada produksi bunga potong di Antalya.  Kami juga berada dalam periode di mana produksi dataran tinggi di (provinsi barat) Isparta telah menurun,” kata seorang pejabat.

"Namun, kami dapat memenuhi setengah dari pesanan ini karena kesenjangan produksi kami pada periode ini.  Kami berharap kegiatan ini akan berlanjut selama sekitar satu bulan," ujar pejabat itu menambahkan.

Pejabat setempat mengatakan, biasanya Turki mengirim 600 ribu bunga anyelir  ke Inggris. Tetapi setelah kematian ratu, ekspor bunga potong ke Turki diperkirakan melonjak hingga 1,5 juta.

Produsen bunga potong di Antalya dan Isparta biasanya mengirim sebgaian besar bunga ke Belanda. Seorang pejabat mengatakan, pelanggan di Belanda juga mengirim bunga ke Inggris sejak kematian ratu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement