REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Aceh menyatakan telah mengoperasikan gardu induk (GI) bertegangan 150 kilovolt (kV) yang terletak di Rimo, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh untuk memastikan pasokan listrik aman di wilayah itu.
"Keberadaan GI ini akan meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Aceh, terutama pada keandalan sistem distribusi dan kualitas tegangan pelayanan kepada pelanggan di Kabupaten Aceh Singkil," Kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Aceh Parulian Noviandri di Aceh Singkil, Kamis (15/9/2022).
Ia menjelaskan selama ini di Kabupaten Aceh Singkil dilayani oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP) Singkil dan Rimo memakai mesin PLTD, di mana dengan kehadiran GI tersebut pasokan listrik bagi masyarakat akan lebih stabil dan andal.
Menurut dia kelistrikan di kabupaten Aceh Singkil akan sangat kondusif, di mana tegangan yang diterima pada Gardu Hubung di ULP Singkil dan ULP Rimo sudah 21 KV.
Ia mengatakan dengan kondisi sebelumnya tegangan yang diterima ULP Singkil jika dilayani oleh GI Subulussalam sebesar 19kV, hal ini juga dapat berpengaruh dalam menekan nilai susut teknik. "Aktifnya GI Singkil dalam melayani ULP Rimo dan ULP Singkil ini sangat berdampak dalam kehandalan pelayanan PLN kepada masyarakat," katanya.
Menurut Noviandri dengan beralihnya pengoperasian kelistrikan dari sistem PLTD atau isolated ke sistem Sumatera melalui GI bertegangan 150 kV tersebut PLN berhasil menghemat biaya operasionalnya. "Alhamdulillah dengan beroperasinya GI Singkil ini, PLN berhasil menghemat Rp 97 juta per bulannya," kata Noviandri.
Aceh Singkil merupakan salah satu kabupaten terjauh dengan ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh. Dengan menggunakan kendaraan dibutuhkan waktu kurang lebih 12 jam dengan menempuh jarak 659 km. Saat ini rasio elektrifikasi di Aceh Singkil sudah mencapai 100 persen.