REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Indonesia dan China sudah memiliki pusat penelitian kerja sama industri kedua negara yang berlokasi di Kota Fuqing, Provinsi Fujian. Lembaga penelitian yang diberi nama Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center itu didirikan oleh Fujian Polytechnic Normal University (FPNU) Fuqing di wilayah China selatan.
"Kita tidak dapat bertepuk tangan hanya dengan satu tangan," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Jumat (16/9/2022), mengomentari berdirinya lembaga penelitian tersebut.
Ia sangat yakin keberadaan Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center tersebut berperan penting dalam mempererat hubungan kerja sama ekonomi, pembangunan, dan perdagangan bilateral kedua negara.
Acara peresmian pada Rabu (14/9/2022) tersebut dipimpin oleh pimpinan FPNU Prof Lai Hairong dan undangan dari Indonesian Fujian Association dan Pusat Bahasa Mandarin Universitas Al Azhar Indonesia yang hadir secara daring dari Jakarta.
Kepada para mahasiswa FPNU,Djauhari berpesan agar terus mengembangkan diri, melihat dunia luar tanpa melupakan nilai-nilai budaya leluhur, dan mempelajari bahasa dan budaya Indonesia.
Sino-Indonesia Industrial Cooperation Research Center diprakarsai oleh Pemerintah Provinsi Fujian sebagai wujud dukungan untuk pengembangan penuh kerja sama "Two Countries, Twin Parks" yang telah dimulai Indonesia dan China sejak awal 2021.
Dalam kerangka kerja sama Two Countries, Twin Parks, Indonesia telah menetapkan tiga zona kerja sama, yaitu Kawasan Industri Bintan, Aviarna, dan Batang, sedangkan Yuanhong Investment Zone di Provinsi Fujian dipilih China sebagai mitra untuk ketiga kawasan industri tersebut.