Delegasi B20 Diajak Kelilingi Kawasan Industri di Jatim
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (tengah) berbicang dengan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid (kedua kiri), Ketua B20 Indonesia 2022 Shinta Kamdani (kedua kanan), Ketua L20 Indonesia 2022 Elly Rosita (kiri) dan Secretary-General at International Organisation of Employers (IOE) Roberto Suarez Santos (kanan) usai sesi foto saat acara G20 Labour and Employment Ministers Networking Dinner With Social Partners di Jimbaran, Badung, Bali, Selasa (13/9/2022). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara G20 Labour and Employment Ministers Meeting (LEMM) yang digelar pada Rabu (14/9/2022) dengan dihadiri Menteri Ketenagakerjaan negara anggota G20, anggota permanent observer G20 dan negara undangan, organisasi internasional seperti International Labour Organization (ILO), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), perwakilan dari engagement group G20 seperti L20 dan B20. | Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Sebanyak 250 delegasi forum B20 atau Business 20 bakal diajak mengelilingi Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) untuk mengenali kawasan industri di Indonesia. Kehadiran delegasi forum yang digelar bersama sebagai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tersebut disebut sebagai momentum untuk memperkenalkan kemajuan pengelolaan kawasan industri Indonesia kepada publik internasional.
“Ini milestone bukan hanya bagi SIER, tapi juga pengelolaan kawasan industri di tanah air secara umum. Betapa Indonesia telah mengalami lompatan-lompatan besar dalam pengelolaan kawasan industri, dan itu yang akan ditunjukkan kepada delegasi B20 dari berbagai negara, kata Direktur Utama PT SIER yang merupakan pengelola PIER, Didik Prasetiyono, Jumat (16/9).
Didik menyebut, forum B20 menjadi akselerator untuk menarik sebanyak mungkin investor masuk ke kawasan-kawasan industri di Indonesia, khususnya PIER. Didik menjelaskan, SIER secara khusus telah membentuk tim untuk menyiapkan kegiatan B20 di PIER.
"Kami telah memiliki sejumlah rencana untuk memperlihatkan bagaimana strategisnya PIER sebagai kawasan industri di Jawa Timur, sehingga layak menjadi destinasi favorit untuk berinvestasi," ujar Didik.
Didik menyatakan, salah satu yang bakal dipamerkan terhadap delegasi forum B20 adalah pengolahan limbah, sebagai faktor pendukung utama terciptanya kawasan industri yang berkelanjutan. Kapasitas pengolahan limbah yang dimiliki SIER diakuinya merupakan yang terbesar di Jatim, dengan kapasitas mencapai 24 ribu meter kubik per hari.
“Di Jawa Timur, kami yang terbesar dalam kapasitas pengolahan limbah cair. Di PIER dengan kapasitas 14 ribu meter kubik per hari, dan di kawasan Rungkut 10 ribu meter kubik per hari," ujarnya.
Didik optimistis, Forum B20 yang mengintegrasikan kunjungan delegasi di Surabaya dan Pasuruan akan memberi dampak ekonomi bagi kedua daerah itu, umumnya bagi Jawa Timur. Maka dari itu, kata dia, momen tersebut menjadi kesempatan bersama untuk menunjukkan bahwa Surabaya, Pasuruan, dan Jawa Timur adalah destinasi favorit investasi dengan berbagai faktor pendukung yang lengkap.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak meyakini, gelaran The Business 20 atau B20 yang digelar di Surabaya mulai 15 hingga 17 September 2022 akan mampu melahirkan rekomendasi serta pemikiran strategis bagi dunia bisnis dalam menghadapi isu-isu global. The Business 20 atau B20 merupakan outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional.
“Kami berharap rekomendasi serta pemikiran strategis untuk menjawab tantangan bisnis di era global saat ini bisa muncul dari diskusi ini,” kata Emil.
Emil menjelaskan, dalam gelaran B20 bakal dilakukan sejumlah pertemuan yang bertujuan untuk terus mengembangkan rekomendasi dan menghasilkan komitmen-komitmen relevan. B20 juga secara konsisten menyesuaikan prioritasnya dengan prioritas pada KTT G20 yang berfokus pada pembangunan ekonomi global.
Ia menambahkan, kegiatan ini sengaja menghadirkan para pelaku bisnis dari seluruh dunia, mengingat B20 merupakan refleksi peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang. Emil menyebut, kehadiran gelaran ini juga harus mampu menjawab permasalahan working capital.
“Saya rasa dengan para pakar yang hadir di sini, bisa menjawab permasalahan working capital utamanya di perbankan,” ujarnya.