Sabtu 17 Sep 2022 09:20 WIB

Kasus DBD di Riau Meningkat

Jumlah kasus demam berdarah di Provinsi Riau meningkat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau. Jumlah kasus demam berdarah di Provinsi Riau meningkat.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Seorang anak menjalani perawatan akibat menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau. Jumlah kasus demam berdarah di Provinsi Riau meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau melaporkan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) pada periode Januari sampai Agustus tahun 2022 meningkat apabila dibandingkan tahun 2021.

"Terdapat kenaikan jumlah pasien DBD pada setiap bulan, dari Januari sampai Agustus 2022," Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Riau, Riau, Ridwan, pada Jumat (16/9).

Baca Juga

Ridwan menyebut pada Bulan Januari 2022 terdapat 263 kasus, sedangkan di tahun 2021 pada Bulan Januari hanya 65 kasus. Selanjutnya, perbandingan pada Bulan Februari, pada tahun 2022 terdapat 184 kasus, sementara di tahun 2021 hanya 61 kasus.

"Untuk Bulan Maret, terdapat 134 kasus di Riau, sedangkan tahun 2021 hanya 74 kasus. Dan April 2022 terdapat 148 sedangkan tahun sebelumnya 91," ucap Ridwan.

Kemudian, perbandingan pada Bulan Mei 2022 terdapat 103 kasus, sedangkan tahun lalu 68 kasus. Selanjutnya, pada Bulan Juni tahun ini terdapat 189 kasus, sedangkan tahun lalu 79.

Pada Juli tahun ini terdapat 268 kasus, sedangkan tahun 2022 terdapat 57 kasus. Dan pada Agustus tahun ini terdapat 64 kasus sedangkan tahun lalu pada Agustus terdapat 42 kasus.

Ridwan memprediksi akan terjadi peningkatan kasus DBD yang akan dimulai pada Bulan Oktober 2022 mendatang. Kendati demikian, Ridwan mengatakan, jumlah kasus DBD di Provinsi Riau pada Bulan Januari sampai Agustus masih berada di bawah garis maksimal kasus DBD.

Kemudian, peningkatan kasus DBD hampir di seluruh Kabupaten/Kota mencapai 75 persen pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2021. "Kita tetap ingatkan kepada masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih, hidup sehat, dan menjaga pola makan agar terhindar dari DBD," ucap Ridwan.

DBD merupakan penyakit yang terbentuk akibat dari adanya infeksi virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement