Ahad 18 Sep 2022 12:56 WIB

Diaspora Afghanistan Diminta Bersatu Akhiri Pemerintahan Taliban

Hingga kini, pertempuran antara NRF dan Taliban masih terjadi secara sporadis

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin kelompok National Resistance Front (NRF), Ahmad Massoud, menyerukan diaspora Afghanistan bersatu untuk menemukan solusi politik guna mengakhiri pemerintahan Taliban.
Foto: AP/Ebrahim Noroozi
Pemimpin kelompok National Resistance Front (NRF), Ahmad Massoud, menyerukan diaspora Afghanistan bersatu untuk menemukan solusi politik guna mengakhiri pemerintahan Taliban.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Pemimpin kelompok National Resistance Front (NRF), Ahmad Massoud, menyerukan diaspora Afghanistan bersatu untuk menemukan solusi politik guna mengakhiri pemerintahan Taliban. Dia menggambarkan seruannya sebagai awal dari “fase baru”.

"Kami ingin menyatukan diaspora dan perlahan memperluas dialog serta mencapai titik di mana kita memiliki peta jalan untuk masa depan Afghanistan. Kita berada di awal fase baru," Massoud dalam konferensi di Wina, Jumat (16/9/2022), dikutip laman Al Arabiya.

Baca Juga

Konferensi di Wina mempertemukan sekitar 30 lawan atau penentang Taliban. Sebagian besar tinggal di pengasingan. Dalam konferensi tersebut, Massoud juga menyampaikan bahwa banyak kelompok yang baru-baru ini dibentuk di luar Afghanistan tidak senang dengan keadaan terkini di internal Afghanistan.

Massoud menyerukan dukungan internasional pada saat perhatian global terfokus ke Ukraina. “Tujuan kami tidak pernah untuk memperkuat perang, tapi untuk mengakhiri perang,” ujarnya.

Sesaat setelah Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu, NRF melakukan penentangan dan pemberontakan. Mereka menolak kepemimpinan Taliban di negara tersebut. Aksi perlawanan NRF berlangsung di basis mereka, yakni di Lembah Panjshir. Hingga kini, pertempuran antara NRF dan Taliban masih terjadi secara sporadis

NRF telah meminta dunia internasional tak mengakui pemerintahan Taliban. Menurut mereka, pemerintahan yang hanya terdiri dari anggota Taliban dan sekutunya ilegal. NRF dipimpin Ahmad Massoud. Ia adalah putra Ahmad Shah Massoud, pemimpin utama perlawanan anti-Soviet di Afghanistan pada 1980-an.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement