Ahad 18 Sep 2022 13:53 WIB

Pemakaman Ratu Elizabeth II dan Gelombang Keterbatasan Layanan di Inggris

Keterbatasan kegiatan pada saat hari pemakaman Elizabeth telah memicu frustrasi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Peti mati Ratu Elizabeth II dibawa dari Istana Buckingham ke Westminster Hall, London, Rabu 14 September 2022.
Foto: Nathan Denette/The Canadian Press via AP
Peti mati Ratu Elizabeth II dibawa dari Istana Buckingham ke Westminster Hall, London, Rabu 14 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris secara resmi berkabung setelah Ratu Elizabeth II meninggal pekan lalu. Kerumunan besar telah berkumpul untuk melihat sekilas peti matinya yang dipindahkan dari Istana Buckingham ke Westminster Hall London pada 15 September hingga Senin (19/9/2022).

Dengan hari pemakaman dinyatakan sebagai hari libur nasional, banyak bisnis akan menutup pintu pada saat itu. Hanya saja gangguan terhadap kehidupan sehari-hari tidak akan berakhir di sana.

Baca Juga

Keterbatasan kegiatan pada saat hari pemakaman Elizabeth telah memicu frustrasi. Terlebih lagi pembatalan yang meluas dari penyedia layanan kesehatan publik dengan rumah sakit di seluruh Inggris menunda konsultasi dan prosedur tidak mendesak, termasuk janji bersalin, operasi, dan beberapa perawatan kanker. Semua layanan darurat dan kondisi darurat akan berlanjut seperti biasa.

"Layanan kami akan dikurangi untuk memungkinkan staf dan pasien memberikan penghormatan kepada Yang Mulia dan memperingati pemerintahannya," kata Bradford Teaching Hospitals—yang mengawasi enam rumah sakit di Inggris utara.

"Kami bekerja keras untuk memastikan gangguan apa pun diminimalkan tetapi karena hari libur, beberapa kegiatan yang direncanakan, termasuk operasi, janji pasien rawat jalan dan kasus sehari, akan dibatalkan," ujar pernyataan itu dikutip dari Fortune.

Banyak dari pasien yang memiliki janji telah dibatalkan dengan beberapa tidak diberikan slot alternatif atau masih menunggu untuk diberi tahu penjadwalan ulang. Pasien yang frustrasi telah menggunakan Twitter untuk mengungkapkan kekesalan dengan pembatalan janji temu. Salah satu orang menyebut penutupan itu menakutkan dan menyedihkan.

Sedangkan seorang perempuan yang berbasis di Essex, Inggris, memiliki janji temu kesehatan mental antenatal pada Senin harus menerima dijadwalkan ulang. Hanya saja dia diberitahu bahwa janji barunya dapat ditunda jika janji lain melebihi slot waktu yang ditentukan.

Pendiri dan CEO kelompok advokasi Every Doctor Dr Julia Patterson mengatakan, petugas kesehatan akan terkutuk jika mereka melakukannya dan terkutuk jika tidak. "Saya yakin jika staf NHS gagal mengamati peristiwa ini, mereka akan diserang. [Namun] jika mereka mengambil hari libur itu menyebabkan masalah," ujarnya merujuk pada Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.

Pembatalan janji temu pada Senin terjadi ketika rekor 6,8 juta orang menunggu untuk menerima perawatan NHS. Setelah pandemi, kondisi daftar tunggu yang ada di layanan kesehatan masyarakat Inggris semakin memburuk.

Selain layanan kesehatan, instansi pendidikan pun menangguhkan kegiatan. Sekolah dan perguruan tinggi akan ditutup pada Senin, sementara banyak penitipan dan pra-sekolah juga tidak akan dibuka. Universitas juga akan ditutup, dengan banyak institusi pendidikan tinggi  membatalkan operasi pada hari itu untuk memungkinkan staf dan mahasiswa berkabung.

Sejumlah besar pengecer Inggris juga mengatakan, berencana untuk tutup untuk pada 19 September. Raksasa supermarket Morrisons, Aldi, Lidl dan akan ditutup, sementara Asda tidak akan buka sampai pukul 17.00 waktu setempat.

Toko peralatan rumah tangga Ikea, Homebase, dan B&Q, rantai permainan video Game, dan raksasa toko hewan peliharaan Pets at Home juga termasuk di antara pengecer besar yang tidak akan buka pada hari itu. Selama masa berkabung nasional yang akan berakhir setelah pemakaman Ratu, supermarket Morrisons juga telah mengecilkan suara “bip” di mesin kasirnya dan berhenti memutar musik di tokonya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement