REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, sudah lebih dari 700 ribu mahasiswa telah mendaftar dan mengikuti program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Nantinya, program MBKM diharapkan tidak hanya berjalan di kampus-kampus di bawah Kemendikbudristek, tetapi juga kampus yang dinaungi Kementerian Agama (Kemenag).
"Sementara, kampus di bawah Kemenag, sedang dilakukan diskusi secara intensif, semoga nanti bisa berkolaborasi," ujar Wakil Ketua III Pelaksana Program Kampus Merdeka, Nurhadi, Ahad (18/9/2022).
Dia berharap, cakupan program MBKM dapat semakin diperluas ke depannya. Sebab, saat ini hanya mahasiswa yang berada di kampus di bawah naungan Kemendikbudristek saja yang dapat mengikuto program-program MBKM. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan koordinasi dan diskusi intens dengan Kemenag.
"Untuk sementara ini mahasiswa yang bisa ikut program flagship itu baru di bawah Kemendikbudristek," jelas dia.
Dia menerangkan, saat ini sudah ada tujuh program dalam program MBKM. Program-program teresbut, di antaranya Magang Studi Independen Bersama, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, hingga IISMA Vokasi.
"Dengan mengikuti program-program ini, mahasiswa ditempatkan pada sebuah ekosistem yang akan membentuk mereka dalam hal kreativitas, kemandirian, daya berpikir kritis, kemampuan bekerja sama, serta aspek-aspek lainnya yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian sekaligus persiapan karir masa depan," jelas dia.