Ahad 18 Sep 2022 18:30 WIB

Program Kampus Merdeka akan Masuk ke Kampus di Bawah Kemenag

Cakupan kampus merdeka semakin meluas.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Program Kampus Merdeka akan Masuk ke Kampus di Bawah Kemenag. Foto:   Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Program Kampus Merdeka akan Masuk ke Kampus di Bawah Kemenag. Foto: Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, sudah lebih dari 700 ribu mahasiswa telah mendaftar dan mengikuti program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Nantinya, program MBKM diharapkan tidak hanya berjalan di kampus-kampus di bawah Kemendikbudristek, tetapi juga kampus yang dinaungi Kementerian Agama (Kemenag).

"Sementara, kampus di bawah Kemenag, sedang dilakukan diskusi secara intensif, semoga nanti bisa berkolaborasi," ujar Wakil Ketua III Pelaksana Program Kampus Merdeka, Nurhadi, Ahad (18/9/2022).

Baca Juga

Dia berharap, cakupan program MBKM dapat semakin diperluas ke depannya. Sebab, saat ini hanya mahasiswa yang berada di kampus di bawah naungan Kemendikbudristek saja yang dapat mengikuto program-program MBKM. Untuk itu, pihaknya tengah melakukan koordinasi dan diskusi intens dengan Kemenag.

"Untuk sementara ini mahasiswa yang bisa ikut program flagship itu baru di bawah Kemendikbudristek," jelas dia.

Dia menerangkan, saat ini sudah ada tujuh program dalam program MBKM. Program-program teresbut, di antaranya Magang Studi Independen Bersama, Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, hingga IISMA Vokasi.

"Dengan mengikuti program-program ini, mahasiswa ditempatkan pada sebuah ekosistem yang akan membentuk mereka dalam hal kreativitas, kemandirian, daya berpikir kritis, kemampuan bekerja sama, serta aspek-aspek lainnya yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian sekaligus persiapan karir masa depan," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement