Ahad 18 Sep 2022 22:05 WIB

Jangan Peraskan Air Lemon ke Makanan-Minuman Panas Mengepul, Ini Kerugiannya

Air perasan lemon terkenal sebagai sumber vitamin C.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Lemon (ilustrasi). Lemon mengandung vitamin C yang sangat sensitif terhadap panas.
Foto: En.wikipedia.org
Lemon (ilustrasi). Lemon mengandung vitamin C yang sangat sensitif terhadap panas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin C adalah nutrisi antioksidan terpenting dan dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh, penyerapan zat besi, kesehatan tulang, kulit, rambut, dan mata jika dikonsumsi secara teratur. Beberapa orang juga menikmati rasa vitamin C yang tajam dengan menambahkan perasan lemon ke dalam makanan, sering kali saat hidangan masih dimasak atau mengepul panas.

Cara itu ternyata merupakan suatu kekeliruan. Penggunaan lemon sangat penting dalam rutinitas memasak harian, karena lemon sarat dengan vitamin C. Menurut ahli gizi Juhi Kapoor, orang harus menghindari membanjurkan perasan lemon ke dalam hidangan panas yang mengepul.

Baca Juga

"Tubuh kita tidak menyimpan atau memproduksi vitamin C, oleh karena itu asupan vitamin C setiap hari sangat penting untuk kesehatan dan umur panjang," kata dia, dikutip dari laman Indian Express, Ahad (18/9/2022).

Harus dicatat bahwa vitamin C sangat sensitif terhadap panas. Nutrisinya mudah dihancurkan oleh panas.

"Inilah mengapa kita tidak boleh memeras lemon pada makanan yang masih panas atau masih dimasak di atas api," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement