REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat Kota Yogyakarta didorong untuk memberdayakan lahan guna mendukung ketahanan pangan. Lahan yang dapat dimanfaatkan yakni lahan pekarangan rumah atau lahan di fasilitas umum untuk menanam berbagai macam bahan pangan, seperti sayuran.
Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, di beberapa kampung yang melaksanakan kegiatan menanam sayuran meskipun lahan yang ada di Kota Yogyakarta kecil, terbukti membuahkan hasil. Hasil dari bahan pangan yang ditanam tersebut, katanya, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat sekitar.
Sumadi menyebut, saat ini masyarakat sedang menghadapi persoalan ketahanan pangan. Kenaikan bahan bakar minyak (BBM), katanya, memunginkan harga pangan turut mengalami kenaikan.
Keberadaan kampung-kampung yang ditanami sayuran dinilainya dapat menjadi upaya untuk lumbung pangan skala kecil bagi masyarakat.
"Kota Yogyakarta ini lahannya kecil, tapi harus kita berdayakan agar bagaimana bisa mencukupi ketahanan pangan kita. Menjaga lingkungan kita dan bisa menciptakan suasana asri kehidupan," kata Sumadi belum lama ini.
Seperti yang dilakukan masyarakat di RW 14 Kampung Balapan, Kelurahan Klitren, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, yang menanam bahan pangan di lahan fasilitas umum dan pekarangan masing-masing. Masyarakat di kawasan tersebut menanam berbagai macam sayuran seperti kubis, kangkung, sawi, tomat, terong, selada, cabai, jagung, seledri hingga daun bawang.
Selain itu, kata Sumadi, juga ada masyarakat yang menanam tanaman herbal seperti serai dan daun sirih. Bahkan, masyarakat di kawasan tersebut juga membudidayakan ikan nila dan ikan lele.
"Saya mengapresiasi dan bangga dengan apa yang sudah dilakukan di RW 14 Klitren. Walaupun kita semua tahu di Yogyakarta ini lahannya kecil, tapi sudah dimulai di RW 14 Klitren," ujarnya.
Ketua RW 14 Kelurahan Klitren, Suharyono mengatakan, kegiatan menanam yang dilakukan masyarakat dimulai dari beberapa warga pada 2015 lalu. Awalnya, penyediaan benih dan bibit tanaman dilakukan secara swadaya.
"Dimulai dari beberapa ibu yang hobi menanam, lalu ajak beberapa orang. Dihitung apakah sudah ekonomis belum, makanya ini kita sinergi keinginan masyarakat dan kita dukung bersama. Harapannya kegiatan ini bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Suharyono.