Senin 19 Sep 2022 08:30 WIB

Pertamina Tanam 10 Ribu Mangrove Cegah Abrasi di Sorong

Mangrove mampu cegah abrasi karena mampu menyerap dan menyimpan karbon lebih tinggi

Bibit mangrove yang akan ditanam, (ilustrasi). PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim bersama masyarakat menanam 10 ribu bibit mangrove untuk mencegah abrasi di Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah
Bibit mangrove yang akan ditanam, (ilustrasi). PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim bersama masyarakat menanam 10 ribu bibit mangrove untuk mencegah abrasi di Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim bersama masyarakat menanam 10 ribu bibit mangrove untuk mencegah abrasi di Kampung Klayas, Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Area Manager Communication, Relations, CSR, dan Compliance PT Kilang Pertamina Internasional Unit VII KasimDodi Yapsenang di Sorong, Senin (19/9/2022), mengatakan bahwa abrasi menjadi ancaman bagi masyarakat Kampung Klayas yang merupakan kampung di area pesisir Distrik Seget, Kabupaten Sorong.

Baca Juga

Dia mengatakan daerah tersebut terjadi abrasi beberapa tahun terakhir namun masyarakat masih belum menganggap bahwa abrasi merupakan potensi bencana yang harus dicegah dengan upaya konservasi. Karena itu, kata Dodi, lewat program tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL), PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit VII Kasim mengajak para pemuda Kampung Klayas untuk melakukan penanaman mangrove di area abrasi.

Ia mengatakan tidak hanya menanam, namun pemuda setempat dibekali pelatihan dan pendampingan dalam mengupayakan pembibitan secara mandiri. "Sebab melalui aktivitas pembibitan oleh masyarakat setempat, maka mereka akan mendapatkan keuntungan ekonomi dari kegiatan tersebut," ujarnya.

General Manager PT Kilang Pertamina Internasional RefineryUnit VII Kasim Yusuf Masnyur memberikan apresiasi terhadap Kampung Klayas yang melakukan pembibitan mangrove untuk memitigasi area abrasi dan mendapatkan nilai ekonomis dari kegiatan pembibitan.

Ia mengatakan bahwa pendampingan yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ternyata mampu mengubah sikap para pemuda untuk peduli dengan nasib kampungnya yang terancam abrasi. Yusuf mengungkapkan bahwa penanaman 10 ribu bibit mangrove ini salah satu solusi terbaik dalam memitigasi bencana.

Mangrove menjadi primadona karena serapan dan simpanan karbon yang lebih tinggi daripada pohon darat lainnya. Selain itu, tambah dia, masalah abrasi adalah hal yang sangat serius untuk terus ditangani dengan penanaman mangrove.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement