Produksi Padi Menurun, Harga Beras Merangkak Naik

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi

Beras (ilustrasi).
Beras (ilustrasi). | Foto: www.freepik.com

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang mengantisipasi kenaikan harga komoditas pokok masyarakat, khususnya beras yang saat ini terpantau merangkak naik di tingkat konsumen.

Antisipasi dilakukan dengan menjaga stabilitas pasokan setelah produktivitas padi hingga pertengahan tahun 2022 juga mengalami penurunan akibat serangan hama wereng.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu membenarkan adanya penurunan produktivitas padi menurun akibat serangan hama.

Menurutnya, serangan hama seperti wereng dan tikus cukup dominan  sehingga mempengaruhi  produktivitas tanaman pertanian, khususnya padi di Kabupaten Semarang.

Lahan persawahan yang mengalami  penurunan produktivitas akibat terserang hama tersebar di Kecamatan Banyubiru, Ambarawa, Pabelan, dan di wilayah Kecamatan Bancak.

Berdasarkan asesmen yang dilakukan Dispertanikap Kabupaten Semarang, penurunan produksi padi bervariasi, dengan besaran mencapai 30 hingga 40 persen saat panen.

"Kalau biasanya satu hektare rata-rata bisa panen 6 sampai 7 ton, akibat serangan hama petani hanya bisa panen 5 per hektare," jelasnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (19/9/2022).

Di lain pihak, Sunu juga menyampaikan, terus berupaya melakukan langkah-langkah, setelah di pasaran harga beras juga terpantau mengalami kenaikan. Salah satunya akibat penurunan produksi beras dari petani.

Karena produksi beras di tingkat petani menurun, hal itu mempengaruhi  pasokan dan stok beras. "Hingga harga beras mengalami kenaikan mesti di level wajar," katanya.

Perihal serangan hama tikus diakui oleh Supardi (42) petani di wilayah Sraten, Banyubiru. Menurutnya, serangan hama ini menyebabkan hasil panen mengalami penurunan 25 hingga 30 persen.

Sementara untuk tanaman padi yang terserang hama wereng, daunnya menjadi kekuning- kuningan hingga menyebabkan tanaman menjadi kerdil dan tidak subur.

Kalau tanaman padi di sawah sudah terlihat menguning daunya maka produksi gabahnya juga tidak dapat optimal. "Sehingga hasil panennya juga akan menjadi susut," katanya menambahkan.

Sementara itu, dari pantauan di pasar Bandarjo, harga beras mulai merangkak naik. Selain berkurangnya pasokan, dampak psikologis oleh kebijakan kenaikan harga BBM ditengarai ikut berpengaruh.

Rata-rata harga berbagai jenis beras saat ini sudah sudah mengalami kenaikan Rp 500 per kilogram. "Misalnya beras kualitas bagus yang sebelumnya hanya Rp 11 ribu per kilogram sekarang jadi Rp 11.500 per kilogram," kata Zaenal, salah seorang pedagang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Terkait


Harga Naik, Pemerintah Pastikan Stok Beras Bulog Aman

Harga Beras Alami Kenaikan, Mendag Zulhas: Berbahaya!

Harga Beras Naik, Bulog: Kita akan Keluarkan Pasokan Besar-besaran

Bulog Operasi Pasar Antisipasi Kenaikan Harga Beras Dampak BBM

Pedagang Beras di Cipinang Minta Pemerintah Gelar Operasi Pasar

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark