REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev melakukan kunjungan ke China, Senin (19/9/2022). Dia diagendakan mengadakan konsultasi bilateral tentang keamanan.
“(Patrushev) akan mengadakan konsultasi Rusia-China tentang stabilitas strategis dengan Yang Jiechi, anggota Politbiro Komite Sentral Partai Komunis China (PKC), dan konsultasi Rusia-China tentang keamanan publik, keadilan, serta hukum dan ketertiban dengan anggota Politbiro PKC Guo Shengkun,” kata layanan pers Dewan Keamanan Rusia, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.
Patrushev dan para pejabat China yang ditemuinya juga akan membahas tentang tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping baru-baru. Kedua pemimpin berkeinginan memperkuat kerja sama bilateral di bidang keamanan.
Putin dan Xi Jinping melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT Shanghai Cooperation Organization (SCO) di Samarkand, Uzbekistan, Kamis (15/9/2022) lalu. Pada kesempatan itu, Xi mengatakan negaranya siap bekerja sama dengan Rusia untuk mengambil peran sebagai “kekuatan besar”.
"China siap melakukan upaya bersama dengan Rusia untuk mengambil peran kekuatan besar serta memainkan peran utama dalam membawa stabilitas dan energi positif ke dunia yang diguncang oleh pergolakan sosial," kata Xi kepada Putin.
Sementara itu Putin memuji sikap seimbang China dalam konflik di Ukraina. "Kami sangat menghargai posisi seimbang dari teman-teman China dalam hal krisis Ukraina. Kami memahami pertanyaan dan kekhawatiran Anda tentang hal ini. Selama pertemuan hari ini, kami tentu saja akan menjelaskan posisi kami," ujar Putin.
Hingga kini, China memang tak mengecam langkah Rusia menyerang Ukraina. Beijing pun beberapa kali menekankan bahwa pendekatan sanksi tidak akan bisa menyelesaikan konflik antara Rusia dan Ukraina. Komentar Beijing tampaknya mengacu pada keputusan negara-negara Barat yang menjatuhkan sanksi ke Rusia sebagai bentuk dukungan mereka kepada Ukraina.