REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menyusui adalah tugas mulia seorang ibu untuk anaknya karena Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan tidak ada bandingan dengan produk buatan. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif dapat mencegah anak stunting.
“Inisiasi menyusui dini dan ASI eksklusif 1,5 kali hingga 1,9 kali mencegah stunting juga mencegah kematian bayi dan anak balita,” kata Hasto dalam keterangan, Senin (19/9/2022).
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan menjadi hal yang sangat penting dilakukan agar bayi bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik sehingga terhindar dari stunting. Namun, pemberian ASI ekslusif terkadang menjadi tantangan dan kesulitan tersendiri bagi ibu-ibu yang bekerja.
Hasto pun membagikan tips agar setelah habis masa cuti melahirkan kemudian kembali bekerja, ibu masih dapat konsisten memberikan ASI ekslusif bagi bayi.
1. Menabung ASI
Sebelum habis masa cuti melahirkan, kira-kira dua minggu sebelumnya, alangkah baik bila ibu mulai menabung ASI. Caranya, perah ASI setiap tiga jam sekali, usahakan tanpa mengganggu waktu menyusui bayi. Semakin sering ASI diperah, tubuh ibu akan semakin banyak memproduksi ASI.
Jangan lupa juga untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu serta memperbanyak asupan cairan. Nutrisi dan cairan yang masuk ke tubuh Ibu memberi peranan besar dalam produksi ASI.
2. Melatih kemampuan memerah ASI
Ibu bisa melatih diri untuk memerah ASI dengan menggunakan tangan, pompa manual, atau pompa elektrik. Latihan ini dapat dilakukan mulai saat ASI keluar pertama kali dan payudara terasa penuh.
3. Menghindari stres
Luangkan waktu untuk mengonsumsi makanan bergizi saat ibu bekerja yang bisa menambah kualitas ASI. Hindari stres karena beban fisik dan mental bisa menghambat ASI sehingga mengganggu kualitas dan kuantitasnya.