REPUBLIKA.CO.ID, MALE -- Maladewa berharap Amerika Serikat (AS) membuka kedutaan pertama di negara itu pada akhir tahun atau awal tahun depan. Sementara itu, Maladewa berharap dapat membuka kembali kedutaan besarnya di Washington pada akhir tahun ini.

Hubungan diplomatik AS dengan Maladewa saat ini ditangani melalui kedutaan AS di Sri Lanka yang bermasalah secara politik. Sedangkan wakil Maladewa di Amerika Serikat melalui misinya di PBB.  Menteri Luar Negeri Maladewa! Abdulla Shahid meyakini hubungan antara Maladewa dan Washington cukup kuat. Dia mengatakan Maladewa sedang mencari properti yang sesuai untuk dijadikan sebagai kedutaan di Washington.

"Ini adalah target bahwa kami akan memiliki kedutaan kami (di Washington) pada akhir tahun. Mudah-mudahan juga pada akhir tahun ini, atau awal tahun depan, kami akan memiliki kedutaan besar Amerika Serikat di Maladewa, yang bersejarah,” kata Shahid.

Shahid mengatakan, Maladewa memiliki kedutaan di Washington setelah kemerdekaan pada 1965. Tetapi kedutaan tetsebut harus ditutup karena alasan anggaran. Shahid mengatakan, dia membuka kembali kedutaan pada  2007, tetapi ditutup lagi setelah perubahan pemerintahan pada tahun 2008.

Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan rencana untuk membuka kedutaan AS di Maladewa selama kunjungan ke negara itu pada 2020. Ketika itu, Pompeo mengatakan, Maladewa memiliki peran yang semakin penting di Indo-Pasifik. Pada Juli, Presiden AS Joe Biden mengumumkan keinginan untuk mencalonkan seorang perwira yang berkarir di dinas luar negeri, Hugo Yue-Ho Yon, menjadi duta besar untuk Maladewa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika