Senin 19 Sep 2022 15:26 WIB

PKS Berharap Koalisi dan Capresnya Diumumkan Akhir Tahun

PKS menegaskan keputusan soal Pemilu 2024 berada di tangah Majelis Syura.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera dan juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat diwawancarai wartawan di kawasan Jakarta Barat, Kamis (28/11).
Foto: Republika/Mimi Kartika
Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera dan juga Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat diwawancarai wartawan di kawasan Jakarta Barat, Kamis (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengaku proses pembentukan koalisi untuk Pemilu 2024 perlahan terbentuk. Harapannya, koalisi tersebut sudah dapat terbentuk dan secara resmi diumumkan pada akhir 2022.

"Proses ini perlahan-lahan, tapi harapan kami di akhir 2022 sudah ada kerangkanya," ujar Mardani lewat pesan singkat, Senin (19/9/2022).

Baca Juga

Kendati demikian, ia masih enggan mengungkapkan partai politik mana yang berpeluang menjadi koalisinya. Anggota Komisi II DPR itu menjelaskan, segala keputusan terkait Pemilu 2024 berada di tangan Majelis Syura PKS yang dipimpin Habib Salim Segaf Al-Jufri.

Pengumuman koalisi diharapkannya juga berbarengan dengan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres). Namun, ia menyampaikan bahwa PKS tak ingin terburu-buru dalam menyampaikan nama tersebut.

"Kita akan menimbang mana yang paling sesuai untuk Indonesia di 2024 dan seterusnya," ujar Mardani.

Diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengatakan komunikasi terkait koalisi untuk Pemilu 2024 masih sangat terbuka. Namun, ia mengatakan bahwa komunikasi dengan Partai Demokrat dan PKS lebih maju ketimbang yang lainnya.

"Nasdem, Demokrat, PKS itu lebih maju, intenstias pertemuan lebih maju dan bahkan masing-masing partai itu telah menunjuk orang atau timnya. Tim kecil untuk membangun komunikasi secara intens," ujar Ali.

Tim kecil tersebut bertugas untuk menyamakan pandangan antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Harapannya dari tim tersebut, saat terbentuknya koalisi antara ketiga partai itu, tak ada lagi perdebatan ke depannya.

"Kita ingin koalisi yg dibangun itu nanti yang betul-betul saling memahami, saling menguntungkan saling mengakomodir, sehingga nanti begitu diumumkan, tidak lagi ada perdebatan," ujar Ali.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement