REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Militer Inggris mengatakan kemungkinan besar Rusia kehilangan setidaknya empat jet tempur di Ukraina dalam 10 hari terakhir. Dengan demikian, Rusia telah kehilangan 55 pesawat jet tempur sejak invasi terjadi.
Di media sosial Twitter, Senin (19/9/2022) Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan terdapat kemungkinan realistis pukulan keras ini diakibatkan Angkatan Udara Rusia menerima resiko yang lebih besar dalam memberikan bantuan udara ke pasukan Rusia di darat. Demi menahan keunggulan pasukan Ukraina pada bulan ini.
Melalui buletin intelijen rutinnya, kementerian mengatakan seringkali kesadaran situasional pilot Rusia buruk. "Terdapat kemungkinan realistis beberapa pesawat tersesat ke wilayah musuh dan zona pertahanan yang lebih padat karena garis depan pertempuran bergerak dengan cepat.
Sebelumnya dilaporkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji tidak akan menyerah dalam perjuangan merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia. Sementara itu Kiev melaporkan pasukannya mulai bergerak maju ke tepi timur Sungai Oskil, mengancam pasukan Rusia yang di Donbas.
Keberhasilan menyeberangi Oskil merupakan langkah maju dalam serangan balik Ukraina di timur laut wilayah Kharkiv. Sungai itu mengalir ke selatan Sungai Silversky Donets yang melalui Luhansk, satu dari dua provinsi di wilayah Donbas.
"Dari kemarin (pasukan Ukraina) telah bergerak maju menyeberangi Oskil, Ukraina menguasai tepi timur," kata Angkatan Bersenjata Ukraina di aplikasi kirim pesan Telegram, Ahad (18/9/2022) malam.
Sementara itu Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai juga menulis di Telegram. "Wilayah Luhansk tepat di sebelah, deokupasi tidak jauh lagi," tulisnya.
Zelenskyy bersumpah untuk terus menekan Moskow setelah pasukan Ukraina meraih keunggulan di Kharkiv pada bulan ini.
"Mungkin setelah serangkaian kemenangan, sebagian dari anda sekalian mengira kami akan memiliki jeda, tapi tidak akan ada jeda, ada persiapan untuk rangkaian berikutnya, untuk Ukraina yang merdeka, semuanya," kata Zelenskyy di pidato malamnya, Ahad kemarin.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga mengatakan kemenangan bagi Ukraina artinya menyikirkan semua tentara Rusia dari seluruh negeri. Ia berjanji AS akan terus memberikan bantuan sepanjang yang dibutuhkan.
"Kemenangan perang Ukraina adalah mengusir keluar Rusia dari Ukraina sepenuhnya dan untuk mengakui kedaulatannya, dengan begitu mereka telah mengalahkan Rusia," kata Biden dalam wawancara di program 60 Minutes stasiun televisi CBS.
"Rusia ternyata tidak sekompeten dan semampu yang dikira banyak orang," katanya.