REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengapresiasi, langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengaku siap menjadi calon presiden (capres) pada 2024. Menurutnya, itu langkah yang baik, ketimbang sosok-sosok lain yang ingin juga menjadi capres, tetapi tak segera menyatakan kesiapannya.
"Kenapa saya apresiasi kemarin Pak Anies di awal menyatakan bersedia maju sebagai capres, itu bagi saya adalah berani, jujur, dan kemudian memberikan kesempatan kepada masyarakat. Jangan mau nyapres, tapi malu-malu kucing," ujar Ali saat dihubungi, Senin (19/9).
Menurutnya, seseorang yang sejak awal menyatakan siap menjadi capres menjadi nilai tambah tersendiri. Pasalnya, sosok tersebut memiliki waktu yang lebih banyak untuk dikenal dan menerima masukan dari masyarakat.
"Itu menjadi penting, Nasdem memandang siapapun capres yang ingin maju, hendaknya mendeklarasikan dirinya bahwa saya mau maju sebagai capres. Supaya parpol berani atau kemudian memiliki ruang untuk melihat rekam jejaknya," ujar Ali.
Partai Nasdem sendiri dipastikan tak akan mengusung kadernya sebagai capres. Mereka telah memiliki tiga bakal capres hasil rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Nasdem, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Muhammad Andika Perkasa.
Ketiga nama tersebut tentunya dikomunikasikan dengan partai politik lain yang akan menjadi koalisinya. Partai Nasdem sendiri dipastikan akan mengusung sosok yang memiliki tingkat kemenangan yang tinggi pada Pilpres 2024.
"Nasdem pokoknya menginginkan dalam koalisi ini disepakati kita tidak mengedepankan kader partai, menentukan calon yang berpeluang lebih besar untuk menang," ujar Ali.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Pernyataan itu disampaikan sebulan sebelum ia lengser dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Jakarta.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai capres jika ada partai yang menominasikan saya," kata Anies kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Singapura, Kamis (15/9/2022).