REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Garut menyoroti masalah sampah yang ada di objek wisata Situ Bagendit. Apalagi, objek wisata yang berada di Kecamatan Banyuresmi itu digadang-gadang menjadi destinasi wisata berkelas dunia.
Sekretaris Disparbud Kabuaten Garut, Mamun, mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan faktor keamanan dan kenyamanan untuk para wisatawan yang berkunjung ke Situ Bagendit, terutama dalam penanganan sampah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberdayakan petugas kebersihan hingga melakukan gotong-royong bersama pelaku usaha untuk membersihkan area Situ Bagendit.
"Ada petugas kebersihan yang bertugas untuk melaksanakan kebersihan, baik di plaza, di taman, ataupun di toilet dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, kami memberdayakan para pelaku usaha agar mereka pun melaksanakan kegiatan kebersihan," kata dia melalui keterangan resmi, Senin (19/9/2022).
Ia mencontohkan, para pelaku usaha harus melakukan bersih-bersih di sekitar areanya sebelum menjalankan operasional. Begitu juga ketika hendak menutup usahanya, para pelaku usaha harus memastikan areanya dibersihkan terlebih dahulu.
Pembersihan yang dilakukan oleh petugas juga tidak hanya berfokus di area darat saja, melainkan meliputi pembersihan di area situ. Sama halnya dengan pembersihan di area darat, pembersihan situ juga memberdayakan para pelaku usaha wisata air untuk melakukan pembersihan sepekan sekali, tepatnya setiap Jumat. "Selain itu juga kami juga menyiapkan petugas khusus untuk melaksanakan kebersihan, meski petugas itu tak siaga setiap hari," kata dia.
Mamun menambahkan, pihaknya berupaya menyediakan banyak tempat sampah dan tempat penampungan sementara (TPS). Itu dilakukan untuk meminimalisir adanya sampah berserakan di area Situ Bagendit.
Ia menyebutkan, saat initerdapat tiga sumber sampah di area situ. Pertama adalah sampah dari wisatawan yang belum sadar dan membuang sampah ke area situ. Dua sumber lainnya adalah sampah yang dibawa dari aliran sungai dan sampah dari situ itu sendiri.
"Sampah bawaan situ sendiri itu eceng gondok (dan) teratai ketika pertumbuhannya itu banyak sekali, sehingga menjadi sampah dari sudut pandang pariwisata. Itu juga harus kita bersihkan," kata dia.