REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengabdian Masyarakat (pengmas) Departemen Keperawatan Medikal Bedah Universitas Indonesia (KMB UI) berkomitmen mengedukasi remaja Lombok untuk menjaga kesehatan reproduksi remaja.
Edukasi tersebut diharapkan dapat membentengi remaja ke arah perilaku seksual bebas yang berdampak pada kehamilan yang tidak diinginkan.
Ketua tim pengmas KMB UI, Sri Yona, MN., PhD., mengatakan sejak pandemi Covid-19 di tahun 2020, jumlah pernikahan dini meningkat di Lombok, termasuk Lombok Timur. Menurut Sri Yona, adanya pernikahan dini pada remaja akan berdampak buruk bagi remaja, baik fisik, mental, dan sosial.
“Secara fisik, tubuh remaja perempuan yang hamil di bawah 18 tahun memiliki resiko tinggi akan aborsi, malnutrisi dan pertumbuhan janin yang tidak optimal serta resiko stunting pada yang dilahirkan,” kata Sri Yona dalam keterangan di Jakarta, Senin (19/9).