Senin 19 Sep 2022 18:00 WIB

Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 49: Ayat-Ayat Alquran Jelas di Dada Orang Berilmu

Allah SWT mengatakan sebenarnya ayat-ayat Alquran jelas dan tidak ada keraguan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Membaca Alquran. Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 49: Ayat-Ayat Alquran Jelas di Dada Orang Berilmu
Foto: dok. Republika
Ilustrasi Membaca Alquran. Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 49: Ayat-Ayat Alquran Jelas di Dada Orang Berilmu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT mengatakan bahwa sebenarnya ayat-ayat Alquran jelas dan tidak ada keraguan padanya, bagi orang-orang berilmu. Meski jelas, orang-orang zalim tetap mengingkari kebenaran ayat-ayat Alquran. Hal ini dijelaskan dalam tafsir Surat Al Ankabut Ayat 49.

بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ

Baca Juga

Sebenarnya, ia (Alquran) adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang zalim. (QS Al-Ankabut: 49)

Ayat ini mengandung arti, sebenarnya Alquran adalah ayat-ayat yang jelas, tidak ada sedikitpun keraguan padanya, yang terpelihara di dalam dada orang-orang yang berilmu, melalui tradisi hafalan turun-temurun. Sehingga tidak seorangpun dapat mengubahnya dari segi pemahaman dan pengamalannya. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami dengan menutup diri dari kebenaran Alquran.

Menurut Tafsir Kementerian Agama, ayat ini menegaskan bahwa ayat-ayat Alquran merupakan petunjuk Allah, tidak ada kesamaran sedikit pun tentang pengertiannya. Allah memudahkan penafsirannya bagi orang-orang yang ingin mencari kebenaran yang hakiki.

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman, "Dan sungguh, telah Kami mudahkan Alquran untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS Al-Qamar: 17)

Para Ahli Kitab yang ingin mencari kebenaran, dengan mudah dapat memahami Alquran. Dengan demikian, mereka mau beriman kepadanya dan meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar seorang Rasul. Allah berfirman kepada Nabi Muhammad agar mengatakan kepada orang-orang kafir yang tidak percaya kepada kerasulan beliau.

Berkatalah orang-orang kafir, "Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul." Katakanlah, "Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu, dan antara orang yang mempunyai ilmu Al Kitab." (QS Ar-Ra‘d: 43)

Maksud ayat di atas adalah ulama-ulama Ahli Kitab menjadi saksi atas kerasulan Nabi Muhammad, karena telah membaca dalam kitab-kitab mereka akan kedatangannya. Dengan demikian, ada di antara Ahli Kitab yang beriman kepada Nabi Muhammad, di antaranya orang-orang yang telah disebutkan di atas.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement