REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para Menteri Ekonomi ASEAN meningkatkan kerja sama untuk menciptakan ketahanan ekonomi kawasan di tengah tantangan kondisi global.
Hal itu disampaikan pada sejumlah Pertemuan Konsultasi dengan Negara Mitra Free Trade Agreement (FTA) ASEAN, yaitu Australia, Selandia Baru, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, dan India, serta Negara Mitra Dialog ASEAN, yaitu Amerika Serikat, Rusia, Kanada, dan Uni Eropa.
"Kerja sama yang perlu ditingkatkan antara lain penguatan rantai pasok kawasan, fasilitasi perdagangan, ekonomi digital, pengembangan teknologi hijau, serta dukungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ujar Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga selaku pelaksana tugas (alternate) AEM mewakili Menteri Perdagangan RI lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Pertemuan diselenggarakan dalam rangkaian Pertemuan Menteri- Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) Ke-54 pada 16?18 September 2022, di Siem Reap, Kamboja.
Pada Pertemuan Konsultasi AEM dengan Kanada ke-11, para menteri secara khusus mengapresiasi perkembangan yang telah dilakukan setelah peluncuran perundingan tahun lalu, termasuk telah dilaksanakannya putaran pertama Perundingan ASEAN-Canada FTA (ACAFTA).
"ACAFTA merupakan FTA yang sangat penting untuk ASEAN karena merupakan FTA pertama ASEAN dengan negara di kawasan Amerika. Indonesia memiliki peran srategis karena merupakan Country Coordinator dan Ketua Perunding. Kami berkomitmen untuk terus mendorong kemajuan perundingan sehingga target penyelesaian secara substansial pada tahun depan dapat tercapai," tegas Wamendag.
Pada kesempatan ini, Indonesia juga melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan negara mitra yaitu Australia, Hong Kong, Rusia, Kanada serta dengan asosiasi pelaku usaha seperti US-ABC, dan IndoCham.
Wamendag menambahkan, dalam pertemuan dengan Australia, kedua pihak sepakat untuk bersikap pragmatis untuk mendorong penyelesaian perundingan upgrading ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan untuk meningkatkan kerja sama melalui proses reviu Perjanjian Kemitraan Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) tahun depan.
Sementara, Hong Kong menyampaikan ketertarikannya bergabung dengan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP).
"Sedangkan, dengan Kanada, kami sepakat diskusi perlu terus diintensifkan untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan, termasuk pada isu-isu baru seperti tenaga kerja, lingkungan, dan inclusive trade"? pungkas Wamendag Jerry.
Secara umum, rangkaian pertemuan bilateral membahas berbagai upaya penguatan kerja sama ekonomi Indonesia dengan berbagai pihak, baik dalam konteks bilateral, maupun regional.