REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rasulullah SAW berpesan agar umatnya saling menghormati, terutama terhadap orang yang berilmu. Rasulullah bersabda:
"Tidak termasuk dari umatku siapa yang tidak menghormati orang-orang yang besar dari kami, dan tidak menyayangi orang-orang kecil darikami dan tidak mengetahui hak orang yang alim dari kami."(HR. Ahmad).
Prof Dr Syekh Ali-Jumah dalam bukunya "Menjawab Dakwah Kaum Salafi" mengatakan, bahwa Imam Ahmad berkata, "Manusia lebih membutuhkan ilmu pengetahuan daripada makanan dan minuman, karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua kali atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu pengetahuan dibutuhkan setiap waktu."
Abdullah bin Ahmad bin Hanbal meriwayatkan dari ayahnya ia bertanya kepadanya ayahnya "Sosok seperti apakah Imam Syafi'i itu? Karena aku sering mendengar engkau banyak mendoakannya.
"Wahai anakku, beliau seperti matahari bagi bumi, seperti kesehatan bagi manusia. Maka Apakah ada yang bisa menandingi kedua itu atau bisa menggantikannya."
Prof Ali Jumah,mengatakan kita semua tahu, tak ada jabatan yang lebih tinggi dari menjadi nabi.Dan tidak ada kemuliaan di atas kemuliaan sebagai ahli waris nabi.
Tentang hal ini Nabi Muhammad berfirman dalam surah at-Tirmidzi:
"Dan perkara yang tidak bisa terkumpul pada diri seorang munafik, ketentraman yang baik dan kepahaman dan beragama."
Prof Ali Jumah mengatakan,di antara problematika "Manhaj" terpenting yang digulirkan kalangan kaum yang keras dan kaku itu adalah berdakwah tanpa persiapan, dan pencampuran adukan antara ceramah agama dengan ilmu agama. Mereka menggunakan majelis ceramah agama sebagai panggung fatwa sehingga menyebabkan kebodohan merajalela, dan kaum muslimin semakin terpecah belah titik lantas pertanyaannya, Apakah benar ulama telah berkurang sehingga kebodohan meruyak dimana-mana.!
Apakah memang sudah dekat kabar yang pernah disampaikan Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mencabut ilmu dari hamba-hambaNya sekaligus, tetapi dia akan mencabut ilmu dengan mematikan para ulama. Sehingga ketika Allah SWT menyisakan seorang Alim pun orang-orang akan mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh. Apabila para pemimpin itu ditanya, kemudian mereka akan berfatwa tanpa ilmu karena sehingga mereka sesaat sesaat dan menyesatkan. (HR. Bukhari dan Muslim).