Selasa 20 Sep 2022 05:16 WIB

Pemkot Madiun Alih Fungsikan Gerai Masker Jadi Warung Tekan Inflasi

Wali Kota Madiun mengatakan tanda inflasi akibat kenaikan harga BBM sudah terlihat

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Wali Kota Madiun mengatakan tanda inflasi akibat kenaikan harga BBM sudah terlihat. Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Wali Kota Madiun mengatakan tanda inflasi akibat kenaikan harga BBM sudah terlihat. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mengalihfungsikan keberadaan gerai masker gratis di wilayahnya menjadi gerai sembako yang diberi nama Warung Tekan Inflasi (Wartek). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menstabilkan harga pangan pasca-kenaikan harga BBM.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan kasus Covid-19 sudah mulai mereda dan terkendali sehingga kebutuhan masker masyarakat sudah tidak seperti dulu karena warga sudah mampu memenuhinya sendiri. Oleh karenanya, keberadaan gerai tersebut diubah menjadi gerai sembako yang saat ini sangat dibutuhkan warga. Tentu saja harga jualnya lebih murah dari harga pasaran karena mendapatkan subsidi dari pemkot.

Baca Juga

"Hari ini mulai kita buka di Kota Madiun Warung Tekan Inflasi (Wartek) yang nantinya ada di 10 titik. Selain itu juga ada lima unit mobil logistik yang akan keliling untuk mengisi ulang," ujar Wali Kota Maidi saat membuka operasional Wartek di Jalan Merpati, Kota Madiun, Senin (19/9/2022).

Menurut dia, tanda-tanda inflasi sudah terlihat di Madiun. Salah satunya dengan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas di pasaran. Untuk itu, ia melakukan inovasi keberadaan Wartek di Kota Madiun yang menyediakan sembako murah agar masyarakat tidak semakin terbebani dengan kenaikan harga komoditas.

"Ini salah satu upaya kita untuk menekan inflasi. Juga untuk membantu masyarakat mendapatkan sembako murah," kata dia.

Wartek saat ini menyediakan tiga sembako yakni beras kemasan 5 kilogram yang dihargai Rp 8.000 per kilogramnya, gula pasir Rp 12.000 per kilogram, dan minyak goreng Rp 12.000 per liter. Tidak hanya itu, para pembeli juga mendapatkan bonus berupa sayuran gratis. Ada kubis dan sawi putih yang siap dibagikan ke warga.

Ke depannya, Pemkot Madiun akan membuka sembilan gerai wartek di lokasi lainnya. Di antaranya diletakkan di kawasan Bunderan Taman, Lapangan Pelti Jalan Pahlawan, dan sejumlah lokasi lainnya sesuai kebutuhan.

"Saat ini baru tiga komoditas yang tersedia, tapi pasar akan kita pantau terus. Apa yang mahal, bisa kita hadirkan untuk dijual murah di Wartek. Ke depan bisa ditambah telur ayam ataupun cabai," kata Maidi.

Pembelian sembako di wartek tersebut harus dengan menunjukkan fotokopi KTP. Kemudian, data pembeli akan dimasukkan dalam aplikasi khusus. Tujuannya untuk membatasi pembelian dan menghindari penimbunan untuk dijual kembali.

Satu orang hanya dapat melakukan pembelian sekali dan baru bisa melakukan pembelian lagi setelah enam hari berikutnya atau setelah sembako yang dibeli habis digunakan. Dengan demikian, tidak ada aksi borong.

Salah satu warga sekitar, Endang, mengaku sangat senang dengan keberadaan wartek tersebut. Ia merasa terbantu karena bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga murah.

"Alhamdulillah. Tentu senang bisa dapat harga murah, sehingga bisa meringankan masyarakat kecil. Apalagi semua serba naik setelah BBM naik," katanya.

Warga berharap pemkot tetap menghadirkan wartek guna mendapatkan sembako murah. Paling tidak sampai harga sejumlah komoditas yang naik beranjak normal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement