Selasa 20 Sep 2022 04:35 WIB

Tanda Silent Stroke yang Kebanyakan Penderitanya tidak Tahu

Pada kebanyakan kasus, penderitanya tidak tahu mereka mengalami penyakit ini.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Tanda seseorang mengalami silent stroke. (ilustrasi)
Foto: AP
Tanda seseorang mengalami silent stroke. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mungkin berpikir bahwa penyakit strok pasti menunjukan gejala. Padahal ada juga strok yang tidak memiliki gejala jelas atau biasa disebut silent stroke. Kondisi demikian justru lebih umum.

Silent stroke adalah jenis strok yang biasanya tidak menunjukkan gejala umum. Pada kebanyakan kasus, penderitanya bahkan tidak tahu mereka mengalami penyakit ini.

Baca Juga

Jenis strok ini telah memengaruhi setidaknya sepertiga dari orang di atas usia 70 tahun. Pembuluh darah bisa tersumbat, jaringan yang disuplai oleh pembuluh itu bisa mati.

“Tapi orang itu tidak mengalami gejala sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka terkena strok," kata Karen Furie MD MPH profesor di Harvard Medical School dan direktur Layanan Stroke Rumah Sakit Umum Massachusetts, Karen Furie, dikutip dari laman Eat This Not That, Senin (19/9/2022).

Berikut lima gejala yang sangat terkait dengan silent stroke, menurut dokter:

1. Masalah kognitif

Masalah kognitif yang sedang berlangsung bisa menjadi akibat dari serangkaian silent strok. Ahli saraf dr Shazam Hussain mengatakan, apabila silent stroke benar-benar mulai menumpuk, hal itu dapat memengaruhi hal-hal lain seperti ingatan dan pemikiran.

Masuk ke topik yang lebih luas tentang bagaimana strok dapat memengaruhi hal-hal lain, ada seluruh bagian dari demensia yang disebut demensia vaskular. Hal itu merupakan proporsi besar dari jumlah orang yang menderita demensia, dan ini benar-benar terkait dengan silent stroke yang terjadi di otak.

2. Kecanggungan

"Silent stroke juga dapat menghasilkan gejala yang secara keliru Anda kaitkan dengan sesuatu yang lain, seperti kecanggungan varietas taman atau penyimpangan memori acak," kata dokter Toni Golen dan Hope Ricciotti.

Cara mengatasi silent stroke mirip dengan cara mengurangi kemungkinan strok besar. Yaitu dengan mengatasi faktor risiko kardiovaskular seperti kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.

3. Kehilangan keseimbangan

Kehilangan keseimbangan dan kebingungan bisa menjadi tanda lainnya. Menurut Harvard Health, silent stroke mengacu pada penyakit yang tidak menimbulkan gejala nyata.

Sebagian besar strok disebabkan oleh gumpalan yang menyumbat pembuluh darah di otak. Penyumbatan mencegah darah dan oksigen mencapai area itu, menyebabkan sel-sel otak di dekatnya mati. Tergantung pada lokasi gumpalan, ini dapat menyebabkan gejala seperti kelemahan di lengan atau kaki yang dapat menyebabkan jatuh atau kesulitan berbicara serta melihat.

4. Kehilangan memori

Penyakit ini bisa memengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori. Kerusakan bisa menjadi lebih buruk secara signifikan dengan beberapa pukulan. “Semakin banyak kerusakan atau cedera otak yang dialami akibat silent stroke ini, semakin sulit bagi otak untuk berfungsi secara normal,” kata dr Furie.

5. Masalah bicara

Kesulitan berbicara secara tiba-tiba bisa menjadi tanda silent stroke. Penting untuk segera konsultasi jika ada kekhawatiran tentang gejala neurologis seperti kelemahan atau kesulitan bicara.

“Karena strok ini menempatkan orang pada risiko tidak hanya untuk strok simtomatik di masa depan tetapi juga untuk penurunan kognitif dan demensia," kata seorang profesor neurologi di University of Calgary di Alberta, Kanada, Eric E Smith. Ahli radiologi perlu melaporkannya dan kemudian dokter yang bertindak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement