REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD asal Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik, mengatakan sangat prihatin atas kondisi jalan tol di wilayahnya yang rawan kecelakaan. Terakhir adanya kecelakaan beruntun di ruas tol Pejagan-Pemalang yang mengakibatkan tabrakan beruntun 16 kendaran dan membuat jatuh korban meninggal serta luka-luka. Untuk itu harus ada sanksi kepada pengelola jalan tol yang abai akan standar keselamatan bagi penggunanya.
''Kejadian ini merupakan kasus kecelakaan di jalan tol di Jawa Tengan yang sudah berulangkali terjadi. Hal ini menunjukan keamanan jalan tol di wilayah tersebut rawan dan mempunyai risiko tinggi terjadi kecelakaan yang membahayakan penggunanya. Saya pernah minta audit keselamatan tol mulai dari Brebes sampai ke Solo. Hasilnya memang terdapat sejumlah titik rawan seperti jalan yang tidak rata dan perilaku pengendara yang tidak mengindahkan keselamatan,'' kata Abdul Kholik, di Jakarta, Selasa, (20/9/2022).
Sayangnya, lanjut Kholik, belum ada perbaikan signifikan dari pihak penyelenggara jalan tol. Beberapa titik ruas tol dari Brebes, Pemalang sampai Batang, misalnya terdapat sambungan jembatan yang membahayakan karena bisa membuat kendaraan mengalami 'jumping'. Ini semakin membahayakan bila kendaraan itu tengah melaju dalam kecepatan tinggi."Ini aneh kok sepertinya dibiarkan. Padahal kondisi jalan seperti itu sangat membahayakan."
Untuk itu, tegas Kholik, saat ini sudah perlu dilakukan audit ulang standar keselamatan jalan tol di wilayah Jawa Tengah. Pemerintah daerah pun harus proaktif untuk meminta penyelenggara jalan tol tersebut agar meningkatakan standar keselamatan. "Kalau perlu saya usul diberikan sanksi kepada penyelenggara jalan tol apabila terus melalaikan standar keselamatan. Soal ini tidak main-main karena menyangkut keselamatan jiwa,'' tegas Kholik.
Saat ini pembangunan jalan tol di Jawa Tengah memang masif dilakukan. Jalur selatan Jawa Tengah, yakni ruas Yogyakarta Cilacap, mulai akan dibangun. "Maka nantinya, berbagai soal aspek keselamatan pengguna jalan tol harus dinomor satukan. Jadi jangan sampai terjadi membangun jalan tol dengan fasiltas standar keselamatan seadanya,'' ujar senator yang selama ini telah menggencarkan gerakan tertib dan selamat berlalu lintas (Gerlantas).