REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sebagai Kampus Digital Kreatif turut mendukung program Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Jakarta, melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka-Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PMM-PKBN) melalui profesi digital. Bertempat di BSI Convention Center (BSI Convex), Kaliabang, Rabu (15/9/2022), pelaksanaan PMM-PKBN dibuka dengan upacara dan kuliah umum.
Program PMM-PKBN ini menggandeng enam perguruan tinggi sebagai konsorsium, seperti Universitas BSI, Universitas Gunadarma, Binus University, LSPR Jakarta, UPN Veteran Jakarta, dan Ukrida.
Brigadir Jenderal TNI Dr. Jubei Levianto, Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan yang hadir sebagai narasumber, memberikan kuliah umum mengenai wujud bela negara sebagai bangsa Indonesia kepada 5 ribu peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Bela Negara dari berbagai Perguruan Tinggi.
“Keikutsertaan warga negara dalam usaha bela negara, bisa melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai tentara nasional Indonesia secara sukarela serta pengabdian sesuai dengan profesi,” ujarnya dalam keterangan rilis, Selasa (16/9/2022).
Jubei mengatakan, bela negara di lingkup pendidikan sudah diatur melalui sistem pendidikan nasional dengan melakukan perilaku dan tindakan yang memang seharusnya dilakukan.
“Bela negara itu mudah, bela negara itu bukan banyak gaya tapi banyak karya. Sebagai mahasiswa, wujud bela negaranya seperti belajar yang baik, nurut kepada dosen, mengerjakan pelajaran dengan baik, tidak melakukan hal-hal yang negatif dan mencapai prestasi itu, wujud bela negara bagi kalian (mahasiswa),” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengajak generasi muda untuk mewujudkan dan memahami nilai-nilai Pancasila agar dapat memberikan arahan dalam kehidupan pribadi.
“Nilai-nilai pancasila itu harus dihayati, harus dilaksanakan. Jadi jangan lagi generasi kita tidak paham pancasila. Pancasila ini memang harus diamalkan oleh kita semuanya,” katanya.