Selasa 20 Sep 2022 13:22 WIB

Cegah Krisis Energi, Jerman Siapkan Miliaran Euro untuk Beli Gas Alam

Ekonomi Jerman sangat bergantung pada pasokam minyak dan gas Rusia.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Baltic Sea Pipeline Link, di Lubmin, Jerman, Rabu, 20 Juli 2022.
Foto: AP/Stefan Sauer/dpa
Pipa Nord Stream 1 Laut Baltik dan stasiun transfer pipa gas OPAL, Baltic Sea Pipeline Link, di Lubmin, Jerman, Rabu, 20 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman telah menyisihkan miliaran euro untuk pembelian gas alam. Hal itu dalam upaya mencegah krisis energi sejak Rusia memotong pasokannya. 

Awalnya, 1,5 miliar euro telah disisihkan untuk membeli gas, tetapi dengan dana yang hampir habis, pemerintah menambah 2,5 miliar euro lagi. Secara keseluruhan, jalur kredit sebanyak 15 miliar euro yang akan didistribusikan secara bertahap disisihkan guna mendanai pembelian.

Baca Juga

Dilansir Bloomberg pada Selasa (20/9/2022), sejauh ini pemerintah telah menghabiskan 1,47 miliar euro untuk mengunci pasokan yang bersumber dari lima perusahaan antara 10 Maret dan 1 Juni. Pernyataan itu dtulis Kementerian Ekonomi yang dipimpin Robert Habeck dalam menanggapi pertanyaan dari kelompok oposisi konservatif CDU/CSU.  

Ekonomi Jerman sangat terpukul oleh kebuntuan ekonomi dengan Kremlin karena ketergantungannya pada gas dan minyak Rusia. Kekurangan energi yang menjulang telah memicu perdebatan di pemerintah tentang bagaimana memastikan pasokan sambil melunakkan pukulan lonjakan harga pada konsumen dan perusahaan. 

Baru-baru ini, Jerman menyita unit lokal perusahaan minyak utama Rusia Rosneft PJSC dan mungkin mengambil alih beberapa unit lagi untuk mencegah pemadaman listrik pada musim dingin. Awal tahun ini, gudang gas Jerman hampir habis karena negara itu berusaha menghindari pengiriman Rusia setelah invasi Putin ke Ukraina. 

Pemerintah federal menugaskan Trading Hub Europe GmbH, yang dikenal sebagai THE, untuk mengisi kembali persediaan. Sampai saat ini, stok mencapai 90 persen dari kapasitas, di depan tujuan negara bagian 1 Oktober, menurut regulator energi Jerman Bundesnetzagentur. 

Apakah Jerman mencapai tujuannya 95 persen pada 1 November? Itu tergantung pada cuaca dan bagaimana hal itu mendorong konsumsi setelah musim pemanasan dimulai. 

Jerman berharap menyebarkan serangkaian unit penyimpanan terapung yang menampung gas alam cair dan mengubahnya kembali menjadi bentuk gas untuk dimasukkan ke dalam pipa demi menangani impor. Menurut rincian yang dilihat oleh Bloomberg, unit penyimpanan terapung pertama di Wilhelmshaven akan mulai beroperasi pada 21 Desember dengan beberapa lagi mulai beroperasi pada 2023. 

Kelompok oposisi konservatif menyebut rencana terminal terapung sebagai hal palsu. “Bahkan jika FSRU digunakan sepenuhnya, kontribusinya untuk memenuhi kebutuhan gas kami akan terlalu kecil,” kata juru bicara kebijakan energi untuk grup CDU/CSU Mark Helfrich.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement