Selasa 20 Sep 2022 13:25 WIB

Universitas Muhammadiyah Palembang Bentuk Tim Penggiring Gajah Liar

Asvic Helida ajak masyarakat atasi konflik gajah liar dengan manusia di OKU Selatan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah mahout (pawang)mengendalikan seekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Jumat (13/5/2022).
Foto: ANTARA/Nova Wahyudi
Sejumlah mahout (pawang)mengendalikan seekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) liar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, Jumat (13/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, OKU SELATAN -- Universitas Muhamadiyah Palembang bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatra Selatan (BKSDA Sumsel) membentuk tim penggiring untuk menyelamatkan gajah liar di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Tujuannya agar gajah tersebut tetap berada di habitatnya.

Ketua Tim UM Palembang untuk Penyelamatan Gajah Dr Asvic Helida, mengatakan, kegiatan itu dilakukan untuk mengajak masyarakat dalam upaya penanggulangan konflik gajah liar dengan manusia. Oleh sebab itu, pihaknya membentuk tim berjumlah lebih dari 100 orang yang melibatkan BKSDA Sumsel, Jejak Bumi Indonesia dan Pemkab OKU Selatan, serta masyarakat sekitar.

"Kita ketahui bersama ada masalah gajah liar yang masuk ke permukiman penduduk, bahkan merusak perkebunan warga di OKU Selatan, ini sering terjadi sehingga perlu ada upaya agar konflik tidak berkepanjangan," kata Asvic di Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Provinsi Sumsel, Selasa (20/9/2022).

Dia menjelaskan, tim yang telah dibentuk itu mendapatkan pelatihan agar penggiringan atau pemindahan gajah ke kawasan Suaka Margasatwa Gunung Raya, Kabupaten OKU Selatan berjalan maksimal. "Pentingnya pembentukan tim dan pelatihan ini guna mempersiapkan sumber daya manusia sehingga proses penggiringan nanti berjalan sesuai harapan," jelas Asvic.

Camat Buay Pemaca, Sainal Sagiman menyampaikan, kawanan gajah liar yang merusak tanaman warga merupakan permasalahan lama yang terjadi hampir setiap tahun. "Khusus di wilayah kecamatan kami gajah liar telah merusak dan memakan padi milik warga Desa Sumberingin dan sejumlah areal sawah lainnya," ungkapnya.

Sainal menyampaikan, warga harus ekstra berhati-hati saat beraktivitas di perkebunan. Pasalnya, kawanan gajah liar sewaktu-waktu dapat kembali masuk ke permukiman dan kebun warga di daerah itu. "Dengan dibentuknya tim penggiring ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah gajah liar di OKU Selatan," kata Sainal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement