Selasa 20 Sep 2022 13:43 WIB

Badan Pangan Nasional Perkuat Standar Keamanan-Mutu Pangan Dorong Ekspor Komoditas

Menurut Global Food Security Index Indonesia ada di urutan 69 dari total 113 negara.

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan penguatan standar keamanan dan mutu pangan agar memenuhi persyaratan perdagangan internasional untuk mendorong peningkatan ekspor komoditas pangan lokal.

Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam acara Konsolidasi Nasional Penguatan Standar Keamanan dan Mutu Pangan di Jakarta, Selasa (20/9/2022), mengingatkan pentingnya keamanan dan mutu pangan untuk meningkatkan daya saing produk pangan di dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga

"Kita juga masih menghadapi tantangan keamanan pangan, penolakan ekspor, dan penyakit bawaan pangan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya standar keamanan dan mutu pangan," kata Arief.

Berdasarkan Economist Intelligence Unit, Global Food Security Index Indonesia berada di urutan 69 dari total 113 negara. Dia menyebutkan bahwa indikator mutu dan keamanan pangan menjadi pembatas dalam hal ekspor pangan.

Arief menyebutkan Konsolidasi Nasional Penguatan Standar Keamanan dan Mutu Pangan yang dilakukan dari berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi pemerintah, asosiasi, dan swasta bertujuan untuk merumuskan standar mutu dan keamanan pangan agar bisa meningkatkan daya saing produk pangan Indonesia di kancah global.

Dalam kesempatan ini, ia mengungkapkan terdapat beberapa komoditas pangan Indonesia yang seharusnya dapat diekspor namun terkendala dengan standar keamanan dan mutu pangan. "Kita ada beberapa produk yang sekarang ini kan sudah mulai ekspor, sehingga jangan sampai ekspor kita seperti kemarin pala ke Eropa, sampai di sana tak memenuhi standar. Jadi harus selesai dulu di Indonesia sehingga kita bisa ekspor produk-produk kita," kata Arief.

Arief menyebutkan pentingnya keamanan pangan untuk menghindari adanya penyakit bawaan dari produk pangan atau foodboard disease yang berdampak pada manusia. NFA sesuai amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Perpres Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional memiliki kewenangan dalam pengawasan keamanan, mutu, gizi, label, dan iklan pangan untuk pangan segar. NFA juga berkewenangan terhadap perumusan standar berupa regulasi teknis, pedoman, dan SNI.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement