Rabu 21 Sep 2022 00:30 WIB

Kemenkeu: Pemda di Sumatera Paling Banyak Dapat DID Tahun Berjalan

37 pemda di Sumatra akan mendapatkan DID dengan total keseluruhan Rp 427,45 miliar.

Pemerintah daerah di Sumatera paling banyak mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan berdasarkan capaian kinerja tahun berjalan 2022. ilustrasi
Pemerintah daerah di Sumatera paling banyak mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan berdasarkan capaian kinerja tahun berjalan 2022. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Astera Primanto Bhakti menyebut pemerintah daerah di Sumatera paling banyak mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan berdasarkan capaian kinerja tahun berjalan 2022.

Insentif senilai total Rp3 triliun akan disalurkan bagi daerah berkinerja baik pada September dan Oktober 2022 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 140 Tahun 2022 tentang DID untuk Penghargaan Kinerja Tahun Berjalan pada Tahun 2022.

Baca Juga

"Wilayah Sumatera merupakan daerah dengan pemerintahan daerah yang paling banyak mendapatkan DID berdasarkan capaian kinerja tahun berjalan. Kemudian diikuti Jawa dan Sulawesi," kata Prima di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Ia merinci sebanyak 37 pemerintah daerah di Pulau Sumatra akan mendapatkan DID dengan total keseluruhan Rp 427,45 miliar. Selanjutnya, sebanyak 33 pemerintah di Pulau Jawa akan mendapatkan DID dengan total keseluruhan Rp 403,62 miliar, sebanyak 17 pemerintah daerah di Sulawesi akan mendapatkan DID total Rp 238,87 miliar, dan sebanyak 15 pemerintah daerah di Kalimantan akan mendapatkan DID total Rp 176,73 miliar.

"Sebanyak 12 pemerintah daerah di Bali dan Nusa Tenggara akan mendapatkan DID dengan total Rp 136,56 miliar, dan terakhir 11 pemerintah Maluku dan Papua akan mendapatkan DID senilai Rp 116,77 miliar," ucapnya.

DID yang telah disalurkan diharapkan dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional di daerah, tambahan perlindungan sosial bagi masyarakat, dukungan dunia usaha terutama usaha mikro, kecil, dan menengah, serta penurunan inflasi dengan mengutamakan pengarus-utamaan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta disabilitas.

"DID yang didapatkan tidak boleh digunakan untuk menambah penghasilan, honor, dan perjalanan dinas pegawai pemda sehingga dana betul-betul bisa digunakan untuk program daerah," imbuhnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement