Selasa 20 Sep 2022 19:55 WIB

Sekitar 250 Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ratu Elizabeth II

Ribuan rakyat Inggris memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu Elizabeth II

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Peti mati ditarik melalui jalan-jalan selama Prosesi Pemakaman Negara Ratu Elizabeth II di London, Inggris, 19 September 2022. Ratu Inggris Elizabeth II meninggal di tanah miliknya di Skotlandia, Kastil Balmoral, pada 08 September 2022. Ratu adalah raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris.
Foto: EPA-EFE/TOLGA AKMEN
Peti mati ditarik melalui jalan-jalan selama Prosesi Pemakaman Negara Ratu Elizabeth II di London, Inggris, 19 September 2022. Ratu Inggris Elizabeth II meninggal di tanah miliknya di Skotlandia, Kastil Balmoral, pada 08 September 2022. Ratu adalah raja yang paling lama memerintah dalam sejarah Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Menteri Kebudayaan Inggris Michelle Donelan mengatakan, sekitar 250 ribu menghadiri prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II. Upacara pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II dilakukan di Westminster Hall, London, Senin (19/9/2022) waktu setempat.

"Ini kira-kira sekitar 250 ribu. Kami hanya menghitung angka-angka terakhir itu," kata Donelan kepada radio Times. "Angka lengkap akan dirilis pada waktunya," ujarnya menambahkan.

Ribuan rakyat Inggris memberikan penghormatan terakhir mereka kepada ratu di Westminster Hall, bagian tertua dari kawasan parlemen. Mereka rela antre berjam-jam selama lebih dari empat hari sebelumnya.

Orang-orang dari segala usia dan dari semua lapisan masyarakat menghadiri pemakaman mendiang ratu. Sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden beserta sang istri turut memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu.

Ratu Elizabeth II menghembuskan nafas terakhir di Skotlandia pada 8 September dalam usia 96 tahun setelah 70 tahun memerintah. Perubahan monarki terakhir Inggris diadakan untuk Perdana Menteri masa perang Winston Churchill yang meninggal pada 1965. Sekitar 321.360 orang melewati peti matinya di Westminster Hall, menurut catatan House of Commons.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement