Pabrik Gula Kebon Agung Resmikan PLTS
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) diresmikan di Pabrik Gula (PG) Kebon Agung, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Pada peresmian ini, turut hadir pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Bupati Malang, pimpinan PG Kebon Agung, Forkopimda Malang dan lain-lain. | Foto: Pemkab Malang
REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akhirnya diresmikan di Pabrik Gula (PG) Kebon Agung, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim). Pada peresmian ini, turut hadir Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Bupati Malang, pimpinan PG Kebon Agung, Forkopimda Malang dan lain-lain.
Direktur Utama (Dirut) PG Kebon Agung, Didid Taurisianto mengatakan, keberadaan PLTS ini penting karena menjadi prioritas untuk meningkatkan bauran energi baru dan terbarukan di setiap daerah. Hal ini juga selaras dengan tujuan pemerintah untuk menjadikan lingkungan agar lebih lestari, bersih dan juga nyaman bagi masyarakat.
Di sisi lain, PG Kebon Agung akan berusaha memberikan kontribusinya kepada program pemerintah. Salah satunya mengenai program pemenuhan gula maksimal. "Yang sampai saat ini PG Kebon Agung masih terus produksi nasional dengan jumlah produksi mencapai 2,3 hingga 2,5 juta ton," kata Didid di PG Kebon Agung, Pakisaji, Kabupaten Malang, Selasa (20/9/2022).
Didid berharap PG Kebon Agung akan terus tumbuh dan berkembang ke depannya. Dia juga berharap peresmian ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk berperan serta mengurangi penggunaan energi fosil dan mulai mengganti dengan energi baru terbarukan. Satu di antaranya seperti listrik tenaga surya dengan skala sesuai kebutuhan masing-masing.
Sementara itu, Bupati Malang Sanusi menyampaikan selamat dan sukses kepada PG Kebon Agung. Melalui upaya pembaharuan sumber daya energi ini diharapkan dapat menjadi salah satu titik balik. Hal ini terutama dalam rangka transformasi energi yang ada di Kabupaten Malang.
Menurut Sanusi, belakangan ini terdapat berbagai alternatif energi terbarukan yang terus dikembangkan, baik di tingkat mancanegara maupun domestik. Beberapa di antaranya seperti penyimpanan energi baterai, pemanfaatan hidrogen dan energi angin. Ada pula waste to energi atau mengubah sampah serta barang bernilai ekonomis rendah menjadi energi.
"Selain itu, juga ada pemanfaatan konsetrator tenaga surya atau yang juga kita kenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), seperti yang diresmikan di Pabrik Gula Kebon Agung pada hari ini,” ungkapnya.
Pada dasarnya, kata Sanusi, keberadaan PLTS dan panel surya bukan lagi menjadi teknologi yang asing pada saat ini. Pasalnya, sudah banyak instansi, lembaga maupun perseorangan yang mulai memanfaat teknologi tersebut guna memenuhi dan mencukupi kebutuhan energi listrik. Sebab itu, dia mendukung penuh adanya upaya pembaruan energi di PG Kebon Agung pada saat ini.
"Terlebih, teknologi ini juga dapat menjadi sebuah terobosan di tengah semakin berkurangnya cadangan energi fosil di dunia,” kata Bupati Malang.
Di samping itu, Sanusi berharap PG Kebon Agung juga dapat memberikan pendampingan terhadap masyarakat di Kabupaten Malang. Hal ini terutama di lingkungan yang masih memiliki kendala dalam mendapatkan akses listrik dari PLN.
Berdasarkan penelitian yang ada, kata Sanusi, penggunaan energi surya dapat menghemat konsumsi listrik hingga empat kali lipat. Hal ini apabila dibandingkan dengan konsumsi listrik konvensional. Dengan demikian, dia menilai, PG Kebon Agung juga akan turut berperan untuk mendukung Pemkab Malang dalam rangka pemerataan kesejahteraan terhadap masyarakat.