Selasa 20 Sep 2022 17:51 WIB

Pengamat: Ketidakharmonisan Ganjar dan Puan Bukan Rekayasa

Ganjar disarankan untuk cari partai lain jika ingin tetap jadi calon presiden.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai menerima silaturahmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Puan Maharani di kediamannya, Kabupaten Bogor, Ahad (4/9).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto usai menerima silaturahmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin Puan Maharani di kediamannya, Kabupaten Bogor, Ahad (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga merespons soal tak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara PDIP di Semarang. Menurutnya, Ganjar sudah tidak dianggap lagi di PDIP.

"Puan Maharani yang hadir di acara tersebut tampaknya memang tidak menghendaki kehadiran Ganjar. Hal itu membuat DPD PDIP Jawa Tengah tidak berani mengundang Ganjar," katanya pada Selasa (20/9/2022).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan, hal itu juga mengindikasikan, hubungan Puan dan Ganjar sudah pada titik nadir terendah. Keduanya tampaknya sudah sulit dipersatukan untuk membesarkan PDIP. "Jadi, ketidakharmonisan hubungan Puan dan Ganjar bukanlah rekayasa sebagaimana dihawatirkan banyak pihak. Keduanya memang sedang berkonflik yang saat ini masih sulit didamaikan," kata dia.

Lalu, PDIP tampaknya sudah tidak mengangap Ganjar sebagai kader PDIP. Karena sulit dipahami, Ganjar sebagai kader dan Gubernur, tidak diundang dalam acara kepartaian yang diadakan di wilayahnya. "Jadi, Ganjar terkesan sudah diabaikan keberadaannya di PDIP. Ganjar ingin dikesankan bukan kader yang dianggap penting, apalagi berpengaruh di Jawa Tengah," kata dia.

Selain itu, Ganjar dengan tidak diundang menjadi indikasi kuat bukanlah kader yang disiapkan untuk Capres dari PDIP. Ganjar sudah tidak termasuk kandidat yang ada di kantong Megawati Sukarnoputri.

Ia menambahkan, Ganjar sebenarnya sudah tidak berharap mendapat tiket capres dari PDIP. Mimpinya itu sebaiknya dikubur saja. "Kalau memang tetap berambisi menjadi capres, saatnya bagi Ganjar melirik partai lain menjadi perahunya. Hal itu sebaiknya segera diputuskannya sebelum terlambat," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Acara konsolidasi kader PDIP dari Kepala Daerah se-Indonesia oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di Semarang kembali tidak mengundang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga kader PDIP.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement