REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rebo Wekasan merupakan hari yang diyakini sebagai hari turunnya bala (bencana). Maka pada hari ini pula, ulama menganjurkan agar umat Muslim melakukan amalan berupa sholat hajat dan membaca Alquran.
Sholat hajat merupakan sholat sunnah yang dilakukan ketika kita memiliki keinginan tertentu. Maka dalam hal ini, hajat kita adalah untuk menolak bala (bencana) tersebut.
Dikutip dari buku Fiqih Islam Nusantara karya K.H. Imanuddin Utsman Al-Bantanie, disebutkan bahwa yang dimaksud Rebo Wekasan merupakan sholat yang dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Karena pada hari itu sebagaimana disebutkan dalam kitab Mujarrobat al-Daerabi, ahli ma'rifat mengatakan bahwa setiap tahun turun sebanyak 320 ribu bala (bencana/musibah) pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.
"Maka barang siapa pada hari itu melaksanakan sholat empat rakaat, maka Allah SWT akan menjaganya dari seluruh bala tersebut selama setahun," (Mujarrobat al-Daerabi :108)
Namun demikian, sholat yang dilakukan pada hari Rebo wekasan jangan diniatkan khusus untuk sholat rebo wekasan. Hal ini tentu saja tidak ada dalam syariat Islam.
Menurut Imanuddin, umat Islam dapat melakukannya dengan niat sholat hajat dengan harapan selama satu tahun ini, Allah menjauhkan kita dari musibah dan bencana itu.
Lalu bagaimana tata cara sholat Rebo Wekasan ini. Menurut Imanuddin, caranya dengan melaksanakan sholat sunnah hajat sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam.
Setiap rakaat setelah surat Al Fatihah membaca surat Al-Kautsar sebanyak 17 kali, membaca surat Al-Ikhlas 5 kali, lalu surat Al-Falaq dan An-Nisa masing-masing satu kali.
Setelah selesai sholat berdoa dengan doa ini:
سْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ .اللهم بِالسِّرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ (3x)