Pemkab Mojokerto Tekankan Sinergi Pentahelik Tangani Karhutla
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkab Mojokerto Tekankan Sinergi Pentahelik Tangani Karhutla (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
REPUBLIKA.CO.ID,MOJOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menekankan adanya sinergi pentahelik dalam menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kabupaten setempat.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan apel siaga pengendalian kebakaran hutan dan lahan ini dilakukan sebagai bentuk langkah kesiapan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mojokerto. "Kegiatan ini merupakan bentuk sinergisitas antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan rekan-rekan media, karena kami menyadari bahwa penanganan bencana khususnya kebakaran hutan dan lahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja," katanya di sela Apel Siaga Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/9/2022).
Ia mengatakan, apel siaga yang diikuti unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dunia usaha, insan pers dan potensi relawan ini berlangsung di lapangan wisata Poetok Soeko, Kecamatan Trawas, Mojokerto. "Kegiatan apel siaga ini harus menjadi kegiatan rutin dan tidak kalah pentingnya adalah aktualisasinya harus berjalan optimal pada saat terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sesungguhnya," ujarnya.
Ia mengatakan, diperlukan pemahaman teknis ataupun strategi dalam siaga kebakaran hutan dan lahan baik dalam mitigasi maupun penanganan secara langsung. Dimana dengan kondisi dataran yang tidak rata, untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan, sulit menggunakan peralatan modern.
"Salah satu upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan membuat pos pantau kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik rawan kebakaran dimana di masing-masing pos ada petugas piket yang berjaga 24 jam," ujarnya.
Kabupaten Mojokerto memiliki kawasan hutan seluas 25.021,40 hektare yang terdiri dari 10.181.10 hektare hutan konservasi yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur melalui UPT Taman Hutan Raya R. Soerjo, serta 10.656,70 hektare hutan produksi, 4.183,60 hektare hutan lindung yang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Pasuruan, KPH Mojokerto dan KPH Jombang.
Kawasan hutan di Mojokerto terutama di wilayah bagian selatan merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan dengan populasi tanaman terdiri dari semak-semak serta tegakan hutan dengan dominasi pohon jenis pinus dan jenis rimba lainnya, sehingga menjadikan Mojokerto merupakan salah satu kabupaten yang memiliki daerah rawan kebakaran.