Selasa 20 Sep 2022 23:16 WIB

Wamen LHK: IKN Bukan Lagi Sekadar Wacana

IKN dinilai bukan hanya nyaman bagi manusia, tapi juga ramah buat fauna.

Sebuah mobil keluar dari gerbang pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022). Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Sebuah mobil keluar dari gerbang pusat Persemaian Mentawir di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022). Pembangunan pusat persemaian bibit tanaman di lahan seluas 120 hektare tersebut dapat memproduksi hingga 15 juta bibit benih pohon dalam satu tahun yang difungsikan untuk program rehabilitasi hutan dan lahan di sekitar IKN Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDAN -- Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rialue Dohong menegaskan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah bukan lagi sekadar wacana. IKN adalah sebuah kepastian yang harus didukung bersama untuk mewujudkannya.

"IKN bukan lagi sekadar wacana. Karena sudah ada UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN. Jadi tidak ada lagi pro kontra dan diskursus soal jadi atau tidaknya IKN," ujar Wamen Alue Dohong saat membuka Seminar Alumni Kehutanan Indonesia, di Hotel Mercure Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa.

Baca Juga

Menurut Alue Dohong, semua konsep tentang IKN itu baik dan indah. Tetapi tantangannya adalah bagaimana bisa mewujudkan semua konsep itu dengan baik hingga IKN terbangun sesuai harapan besar masyarakat Indonesia.

Alue Dohong juga menjelaskan tentang konsep forest city yang akan diciptakan di IKN. "Forest city di IKN itu bukan hanya soal tegakan pohon, tapi bicara secara inklusif dan memperhatikan ekosistem. Jadi IKN itu bukan hanya untuk kenyamanan manusia, tapi keramahan juga bagi satwa," ujarWamen Alue Dohong.

Keberadaan kawasan hutan IKN nantinya juga akan menjadi tempat yang ramah bagi hewan-hewan yang tergolong buas, seperti buaya dan harimau. "Semua bisa hidup di sana (IKN). Untuk yang berbahaya nanti dibuat koridorisasi," katanya pula.

"IKN nanti juga akan membangun harmonisasi antara manusia dan alam sekitarnya," ujar dia.

Konsep penyatuan manusia dan alam di IKN nantinya, juga akan tergambar dari bagaimana mengatur air hujan yang turun berlimpah sebagai panen. Sehingga bisa disimpan dan digunakan saat musim kemarau dan terjadi defisit air.

Apa yang dilakukan dalam konsep forest city juga bertujuan mencapai zero emission pada tahun 2045. Untuk IKN sendiri, pemerintah telah membangun Mentawir dengan target 15 juta bibit pohon per tahun. Pohon yang disiapkan adalah semua jenis pohon yang hidup di Indonesia.

"Semua bisa berkontribusi menanam pohon dan merawatnya. Termasuk mahasiswa fahutan dan para alumninya. Ini akan menjadi sejarah kontribusi kita untuk IKN," kataAlue Dohongpula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement